Foto: dok Saudi Press Agency
Jakarta – Proses pengambilan Air Zamzam di Masjidil Haram, Makkah, telah melibatkan teknologi canggih untuk memastikan keamanan dan kualitas air yang diambil jutaan jamaah setiap tahunnya.
Sumur zamzam tidak pernah mengering sejak zaman Nabi Ismail. Secara ajaib, mata air zamzam keluar saat Nabi Ismail menangis karena kehausan di padang pasir bersama ibunya, Siti Hajar.
Bagi umat Islam, air zamzam yang diambil dari sumur di Masjidil Haram di Makkah, merupakan keajaiban dan hadiah luar biasa dari Allah. Dalam perkembangannya, di abad ke-21, ilmu pengetahuan dan teknologi dilibatkan untuk memastikan bahwa air suci ini aman untuk dikonsumsi manusia, dan terus mengalir untuk memenuhi kebutuhan jutaan peziarah yang mengunjungi Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah setiap tahun.
Sejarawan dan ahli geologi sepakat bahwa sumur Zamzam, yang terletak hanya 20 meter di sebelah timur Kakbah di Masjidil Haram, mungkin berusia setidaknya 4.000 tahun.
Sains dan teknologi modern
Pemantauan tingkat air di sumur dan akuifer sekitarnya adalah tanggung jawab Saudi Geological Survey’s Zamzam Studies and Research Center. Terlepas dari variasi musiman yang besar dalam curah hujan, dan jumlah peziarah yang terus bertambah, sumur zamzam tidak pernah kering.
Pada tahun 2013, pembukaan King Abdullah bin Abdulaziz Zamzam Water Project (KPZW) yang dibangun dengan biaya 700 juta riyal Arab Saudi, merevolusi cara air dari sumur diekstraksi, dipantau, diolah, dan didistribusikan.
Air dipompa melalui pipa baja tahan karat bawah tanah ke pabrik KPZW di Kudai, lima kilometer di selatan Masjidil Haram. Di sini, air zamzam dimurnikan dan disterilkan, menggunakan filter dan sinar ultraviolet, dan seluruh operasionalnya dikendalikan dan dipantau di ruang kontrol pusat berteknologi tinggi.
Setelah pengolahan, air dipindahkan ke salah satu dari dua reservoir penyimpanan. Yang pertama, di Kudai, memiliki kapasitas 10.000 meter kubik dan memasok air melalui pipa ke air mancur minum di Masjidil Haram di Makkah.
Dari Kudai, armada truk tangki mengangkut hingga 400.000 liter sehari ke King Abdulaziz Sabeel Reservoir di Madinah, yang memiliki kapasitas 16.000 meter kubik dan memasok air ke Masjid Nabawi.
Memastikan air zamzam memenuhi standar internasional tertinggi untuk air minum adalah tanggung jawab Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di bawah arahannya, 100 sampel acak diambil setiap hari dan diuji kemurnian mikrobiologis dan kimianya di laboratorium di dalam Masjidil Haram.
Teknologi-teknologi ini tidak hanya mendukung keberhasilan pengambilan dan distribusi Air Zamzam secara efisien, tetapi juga menjamin bahwa air suci ini aman untuk dikonsumsi sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dan canggih ini, proses pengambilan Air Zamzam dapat berlangsung dengan lancar dan aman setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan jamaah yang berkunjung ke Makkah.
(Sumber DetikHikmah)