Warga Majelis Tafsir Al Quran (MTA) menyiapkan paket daging kurban saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah di MTA cabang Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (16/6/2024). ANTARA FOTO/Maulana Surya/rwa/am.
Jakarta – Sebuah klaim kontroversial yang menyebutkan bahwa mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi telah ditepis oleh Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta. Ia membantah mitos yang mengatakan memakan daging kambing dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi dengan cepat.
“Daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan,” kata Ahli Gizi Fitri Hudayani SST, M.Gz dikutip dari ANTARA di Jakarta, Senin.
Fitri mengatakan sebenarnya daging kambing memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.
Menjadi salah satu sumber protein hewani, 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang mengandung energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gramd an lemak lima gram.
Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Misalnya garam dapur, kecap atau bumbu penyebab.
Fitri kemudian juga membantah bahwa daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak. Menurutnya, sangat penting untuk mencuci daging guna menghindari terjadinya kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging.
“Sementara penyimpanan daging kambing setelah dari rumah potong hewan (RPH) atau tempat pemotongan harus disimpan dengan baik, tidak dengan tempat terbuka dan jika disimpan di lemari pendingin jangan dekat dengan makanan lain,” katanya.
Komentar dari ahli ini memberikan klarifikasi penting kepada masyarakat yang mungkin mengambil informasi dari sumber-sumber yang tidak diverifikasi.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan untuk memperhatikan sumber informasi yang mereka terima tentang kesehatan dan nutrisi, serta untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya untuk mendapatkan nasihat yang akurat dan terpercaya.
(Sumber Antaranews)