Foto arsip – Menlu Amerika Serikat Antony John Blinken hadir dalam Pertemuan Ke-13 Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur (EAS FMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU/am.
Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Menteri Luar Negerinya Antony Blinken mengeluarkan kecaman keras terhadap kerja sama militer yang semakin erat antara Rusia dan Korea Utara (Korut), menyatakan bahwa hal tersebut dapat mengancam stabilitas regional dan perdamaian global. Kecaman ini muncul setelah laporan yang menunjukkan adanya peningkatan kolaborasi di bidang militer antara kedua negara tersebut.
Dalam sebuah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Cho Tae-yul, Blinken menegaskan kembali pentingnya aliansi kuat AS-Korsel dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di seluruh dunia, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mathew Miller dalam sebuah pernyataan.
“Menlu mengecam kerja sama militer yang semakin erat antara DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) dan Rusia, termasuk transfer senjata yang sedang berlangsung yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” menurut pernyataan tersebut.
“Menlu Blinken dan Menlu Cho juga sepakat untuk terus bekerja sama guna mengatasi tantangan keamanan yang kompleks dan terus berkembang dari DPRK, serta untuk mendukung perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” tambah pernyataan itu.
AS menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi dan mengevaluasi situasi ini dengan cermat. Mereka juga menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menangani ancaman yang timbul dari program senjata nuklir Korut dan upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Semenanjung Korea.
Sejak pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dari Rusia dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, hubungan antara kedua negara tersebut dikabarkan semakin menguat di berbagai bidang, termasuk dalam hal teknologi militer dan perdagangan senjata. Hal ini menjadi sorotan utama dalam kebijakan luar negeri AS yang tengah memantau perkembangan di kawasan Asia Timur.
Sumber: Anadolu