Jakarta – Sebuah bencana tanah longsor yang menghantam wilayah Bone Bolango telah menelan korban jiwa yang mengharukan. Sekurang-kurangnya, 10 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian ini, dengan beberapa lainnya masih dalam pencarian dan bantuan darurat sedang diupayakan.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu (7/06), ketika sejumlah besar material longsor menimpa pemukiman di daerah tersebut, merusak rumah-rumah dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Tim penyelamat dari berbagai instansi telah dikerahkan untuk memberikan bantuan dan mencari korban yang masih tertimbun.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bahaya tanah longsor di musim hujan ini, namun dampak dari kejadian ini tetap meratakan beberapa pemukiman dan menyebabkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban.
Lembaga-lembaga bantuan sedang bekerja keras untuk memberikan bantuan medis dan bantuan lainnya kepada para korban yang selamat. Sementara itu, upaya pencarian dan evakuasi terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang masih dalam kondisi tertimbun.
Sebanyak 230 orang personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian korban tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto di Gorontalo, Senin, mengatakan para personel yang diturunkan terdiri atas unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan PMI Kabupaten Bone Bolango, serta RAPI Gorontalo.
“Mereka kita bagi menjadi beberapa regu yang akan melaksanakan operasi SAR di pos-pos yang telah kita tentukan,” kata Hariyanto.
Ia mengatakan untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi, beberapa personel juga ditempatkan di sejumlah titik yang dilalui personel lainnya pada saat melakukan evakuasi para korban.
Mengingat keseluruhan jembatan penghubung di wilayah tersebut terkonfirmasi telah putus akibat diterjang banjir bandang.
Sumber Antaranews