Ketua LPAI Seto Mulyadi saat memberikan keterangan pers di Padang, Senin (8/7/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar
Jakarta – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, yang juga dikenal sebagai Kak Seto, menegaskan bahwa penting bagi semua pihak untuk memantau dan melindungi anak guna mencegah perundungan anak di sekolah.
“Melindungi anak ini perlu upaya bersama,” kata Kak Seto di Padang, Senin.
Hal itu disampaikannya menanggapi kasus meninggalnya seorang pelajar sekolah dasar di Kabupaten Padang Pariaman yang diduga korban perundungan oleh temannya pada akhir Februari 2024.
Menurut Kak Seto, sekolah, terutama guru yang terlibat, bertanggung jawab atas insiden tersebut karena mereka dinilai lalai dan membiarkan anak didik membakar sampah secara tidak terkontrol.
Psikolog anak tersebut menyambut baik penetapan tersangka dua guru di SD Negeri 10 IV Koto Aur Malintang karena mereka dianggap sudah tepat menangani masalah tersebut.
Kak Seto menyarankan agar anak yang diduga menyiramkan BBM kepada korban diberi sanksi yang lebih mendidik atau edukatif. Ini karena LPAI menilai tindakan anak itu tidak dapat dibenarkan, terutama jika itu mengarah pada perundungan yang fatal.
Ia menambahkan, kalaupun diberikan hukuman maka harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) yang nantinya dapat bermuara ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Kak Seto menegaskan pembinaan terhadap anak-anak yang berhadapan dengan hukum ditujukan agar mereka tidak mengulangi perbuatan yang sama, atau menghindarinya menjadi pelaku kriminal di kemudian hari.
Perhatian terhadap isu perundungan semakin mendesak mengingat dampak psikologis dan emosional yang serius bagi korban. Dengan adanya kesadaran dan tindakan preventif yang tepat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar dan tumbuh kembang yang positif bagi generasi muda Indonesia.
Sumber Detik.com
