Arsip foto: Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, Minggu (21/7/2024) (ANTARA/HO-PVMBG)
Jakarta – Selasa pagi, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), erupsi sebanyak tiga kali.
Karena tertutup kabut, erupsi pertama terjadi pada pukul 00.42 WIB. Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.20 WIB, tetapi tidak ada yang melihat letusan. Laporan ini dibuat saat erupsi masih berlangsung.
“Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terjadi kembali pada pukul 06.01 WIB, namun visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Berdasarkan laporan petugas, pengamatan kegempaan Gunung Semeru selama 24 jam pada Senin (22/7) tercatat 46 kali mengalami gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 mm dan lama gempa 45-127 detik.
Selanjutnya, tercatat lima gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5-22 mm, S-P 12-18 detik, dan lama gempa 29-47 detik. Selain itu, tercatat 45 gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm dan lama gempa 29-110 detik, dan 20 gempa hembusan dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 25-80 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan bahwa orang tidak boleh melakukan apapun di wilayah tenggara Gunung Semeru, sejauh 8 km dari pusat erupsi (puncak), karena statusnya sebagai Waspada atau Level II.
Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Pihak PVMBG merilis bahwa status Gunung Semeru turun dari Siaga atau Level III menjadi Waspada atau Level II sejak 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB berdasarkan hasil evaluasi dan analisis menyeluruh.
Sumber Antaranews