Viral Medsos Video Pembacokan Brutal Sopir Ojol hingga Tewas, Pelaku Ternyata Sakit Jiwa: Mau ke RSJ (KOLASE SERAMBINEWS.COM)
Jakarta – Media sosial diramaikan dengan beredarnya video pembacokan seorang pria sopir taksi online (ojol) hingga tewas. Video itu merekam detik-detik pelaku berbaju ungu secara sadis membacok sopir ojol yang terkapar di pinggir jalan.
Pelaku membacok korban secara membabi buta dengan pisau parang yang tajam. Tidak ada warga yang berani mendekat untuk menghentikan pelaku.
Korban berusaha melawan, tetapi mereka menjadi lemah dan tidak dapat diselamatkan oleh tebasan parang. Dalam video lain, beberapa warga memilih untuk menghindari pelaku agar tidak mengganggu mereka.
Beberapa warga mencoba menghentikan pelaku dengan kayu panjang, tetapi seorang warga mempelintingnya ke tanah.
Naasnya, tindakan pelaku mengakibatkan kematian korban. Korban berinisial NA mengalami luka yang cukup parah di seluruh tubuhnya, mulai dari kepala, muka, dan kaki.
Sementara pergelangan tangan sebelah kiri korban putus. Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Dr Sutomo, Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (24/7/2024) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry yang dilansir TribunnewsSultra.com, membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, kasus ini telah ditangani langsung oleh Polresta Kendari.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Kendari IPDA Haridin menyampaikan bahwa pelaku berinisial LK (31). Dia merupakan pasien sakit jiwa yang selama ini mendapat perawatan berkala di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari.
“Beberapa bulan lalu sudah masuk rumah sakit jiwa (RSJ) yang berstatus pasien,” ujar IPDA Haridin. Ia mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan sudah menyita barang bukti berupa sebilah parang.
“Pelaku beserta barang bukti kini sudah berada di Polresta Kendari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Sementara seorang petugas internal Rumah Sakit Jiwa, Erna juga membenarkan pelaku merupakan pasien di rumah sakit jiwa.
“Iya pasien rumah sakit jiwa, tapi sudah putus obat,” katanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
“Pasien sudah tahunan,” ungkap Erna.
Pelaku yang diduga orang dalam gangguan jiwa menghabisi sopir taksi online yang ditumpanginya dengan sebilah parang.
Kesaksian Warga Melihat Peristiwa Sadis Itu
Seorang penduduk memberikan kepada polisi. Menurut LH, penduduk Puuwatu awalnya berencana untuk kembali ke rumah. Dia melihat pelaku memegang parang saat tiba di lokasi kejadian.
Saksi juga melihat korban bersimbah darah terbaring di tanah. Saat itu, saksi langsung mendekati pelaku dan menangkapnya dari belakang.
Namun, LK melawan, dan kemudian terjadi pergulatan antara saksi dan pelaku. Setelah beberapa saat bergulat, pelaku akhirnya menyerah, dan saksi mengamankan parang pelaku.
Saksi juga langsung mengamankan pelaku dengan cara mengikatnya menggunakan tali. Sementara, saksi lainnya SM, warga Puuwatu menyebut, kronologi kejadian awalnya sempat bertemu korban di Pelabuhan Nusantara, pada Rabu subuh.
Selang beberapa saat, saksi yang hendak pulang kemudian melintas di Jalan RS Jiwa Kendari. Saat melintas, dia sudah melihat korban tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan berlumuran darah. Dan beberapa luka pada bagian badannya serta sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah Korban Dipulangkan ke Muna
Seorang pria yang bekerja sebagai driver taxi online yang tewas ditebas di Kota Kendari akan dibawa kembali ke rumahnya di Kabupaten Muna di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Di lokasi kejadian, pengemudi taxi online tersebut meregang nyawa setelah ditebas penumpangnya oleh seorang pria yang diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa atau ODGJ, pasien Rumah Sakit Jiwa.
Driver tersebut ditebas di pagi hari pada Rabu, 24 Juli, di Jalan Dr Sutomo, Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Saat ini jenazah korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.Area gedung Kompartemen Rumah Sakit Bhayangkara Kendari tampak dipadati keluarga korban.Dikutip dari TribunnewsSultra.com
Salah satu kelurga korban mengungkapkan jenazah korban akan diseberangkan menuju Pulau Muna melalui Pelabuhan Lainea Konawe Selatan ke Pelabuhan Tampo Muna, Rabu siang sekira pukul 13.00 Wita.
“Kita berangkatkan lewat Lainea siang ini,” ungkap keluarga korban.
Ia menambahkan korban akan dibawa ke daerah asalnya di Desa Lasunapa, Kecamatan Duruka, Muna.(*)
(Sumber Berita Serambinews)