Ilustrasi – Sepuluh orang, termasuk anak-anak, tewas pada Sabtu (27/7/2024) dalam serangan roket yang menghantam sebuah lapangan sepak bola di Kota Druze di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, demikian dilaporkan sejumlah media Israel. ANTARA/Xinhua/pri.
New York – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan penyesalan atas kematian warga sipil yang terjadi dalam serangan di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel. PBB juga meminta semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dan terus berkomunikasi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jeanine Hennis-Plasschaert, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, dan Letnan Jenderal Aroldo Lazaro, Kepala Misi dan Komandan Pasukan Sementara PBB di Lebanon, UNIFIL. Kami menyesalkan kematian warga Majdal Shams, terutama anak-anak muda. Warga sipil harus selalu dilindungi. Mereka menyatakan, “Kami mendesak semua pihak yang terlibat untuk benar-benar menahan diri dan menghentikan baku tembak.”
“Hal ini bisa memicu ‘kobaran api besar’ yang lebih luas, yang akan melanda seluruh kawasan kepada sebuah bencana yang tak terbayangkan,” ujar para pejabat PBB tersebut.
Menurut militer Israel, 12 orang muda dan anak-anak tewas pada Sabtu (27/7) dalam serangan di Dataran Tinggi Golan.
Gerakan Hizbullah Lebanon membantah terlibat dalam serangan itu.
Tetapi pejabat Israel mulai menyatakan bahwa perang akan segera terjadi melawan Hizbullah dan Lebanon.
PBB menyatakan bahwa UNIFIL dan kantor koordinator khusus itu “sedang menjalin komunikasi, baik dengan pihak Lebanon maupun dengan pihak Israel.”
Sumber: Sputnik-OANA
