Ilustrasi ribuan ikan mati misterius. (Natacha Pisarenko/AP)
Jakarta -Orang-orang di Pulau Osborn di Little Egg Harbor, New Jersey, Amerika Serikat (AS), terjebak di dalam rumah karena bau yang menyebar di sekitar mereka. Ribuan ikan mati yang misterius.
melansir New York Post pada hari Jumat (2/8/2024), ribuan ikan mati secara misterius dan mengambang di sebuah laguna di wilayah tersebut. Sampai-sampai bangkai ikan menutupi seluruh air laguna.
“Menjijikkan, ini adalah bau terburuk sepanjang hidup saya. Bahkan sampai masuk ke dalam rumah. Saya membakar semua lilin yang bisa saya temukan dan sekarang saya menggunakan diffuser,” kata Debbie Wuss, yang tinggal di dekat laguna, kepada CBS News.
Senada dengan itu, warga lain mengatakan baunya melebihi bau pasar ikan setempat.
“Ya, jika Anda pernah berada di Pasar Ikan Fulton di Manhattan, mungkin ini 10 kali lebih buruk,” kata Joseph DiGrande kepada FOX 29 Philadelphia.
Menurut Departemen Perlindungan Lingkungan New Jersey, suhu yang lebih hangat menyebabkan penurunan kualitas air. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa tingkat oksigen dalam air sangat rendah, yang menyebabkan gelombang kematian ikan.
Pejabat kesehatan memperingatkan pelancong untuk menghindari berenang di air yang penuh dengan ikan.
Menurut pemerintah, itu adalah peristiwa yang terisolasi, dan sebagian besar ikan yang mati secara alami akan dikeluarkan dari laguna oleh air pasang atau aliran air laut. Namun, penduduk sekitar percaya bahwa masalah ini masih ada.
Penduduk setempat, DiGrande pindah ke kota pantai itu sejak tahun 2019. Ia mengatakan situasi buruk itu telah terjadi dua hingga tiga kali dalam setahun selama tiga tahun terakhir.
“Terjadi lagi, kami menunggu sepanjang musim panas untuk menikmati rumah kami di atas air, dan Anda benar-benar terkunci di dalam rumah selama dua minggu,” kata DiGrande.
“Ini jelas tidak sehat. Anda tidak bisa keluar rumah. Anda tidak bisa bernapas. Anda benar-benar tidak bisa berada di luar ruangan lebih dari 10 menit,” kata dia.
Selain itu, ikan-ikan yang mati juga menarik kawanan burung camar dan mendatangkan limbah ke seluruh kota.
“Tidak nyaman. Anda tidak ingin menghabiskan waktu di luar. Orang-orang biasanya datang ke sini selama musim panas dan mereka berenang, tapi anda tidak bisa melakukan itu sekarang,” ujar salah satu warga, Fin Handel.
Sumber Berita Detiktravel