Ilustrasi – Warga berkumpul saat berlangsung protes kebijakan pemerintah di Bangladesh. ANTARA/Anadolu/aa.
Jakarta – Seorang warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia akibat menghirup asap terlalu banyak saat hotel tempatnya menginap di Jashore, Bangladesh, terbakar pada Senin (5/8).
Selasa, Kemlu menyatakan bahwa korban yang berinisial DU tiba di Bangladesh pada 1 Agustus untuk kunjungan bisnis.
Pernyataan itu menyatakan bahwa “DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan.”
Kemlu telah menghubungi keluarga korban di Indonesia untuk menyampaikan belasungkawa dan memudahkan repatriasi jenazahnya.
Orang Indonesia di Bangladesh diminta untuk lebih waspada dan menghindari kegiatan tidak penting di luar rumah mereka. Mereka juga diminta untuk menghindari kerumunan besar dan tempat demonstrasi.
Selain itu, mereka diminta untuk terus berkomunikasi dan mematuhi protokol kontijensi yang ditetapkan oleh KBRI Dhaka.
Jika anggota WNI ingin mengunjungi Bangladesh, mereka disarankan untuk menunda perjalanan sampai keadaan dan keamanan membaik.
Mereka yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi KBRI Dhaka (+880-1-614-444-552) dan Direktorat Perlindungan WNI Kemlu (+62-812-9007-0027).
Di Dhaka dan kota-kota lain di Bangladesh, sedikitnya 73 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa, termasuk 14 anggota polisi.
Pekan lalu, bentrokan di Universitas Dhaka memicu aksi unjuk rasa untuk memprotes kebijakan kuota pekerjaan publik pemerintah Bangladesh.
Kebijakan yang memberikan 30% pekerjaan publik kepada keluarga veteran perang pada tahun 1971 ditolak oleh para demonstran.
Sumber Antaranews
