Tim Bulu Tangkis Gagal di Olimpiade Paris 2024, PBSI Janji Evaluasi Besar-besaran - Inside Berita

Tim Bulu Tangkis Gagal di Olimpiade Paris 2024, PBSI Janji Evaluasi Besar-besaran

Sekjen PP PBSI Muhammad Fadil Imran menyampaikan sambutan saat doa bersama di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. PP PBSI menggelar doa bersama tim bulu tangkis sebelum keberangkatan para atlet yang akan bertanding dalam Olimpiade Paris 2024 . ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Jakarta – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengalami kerugian besar setelah tim Indonesia gagal berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024. Fadil Imran, Sekretaris Jenderal PP PBSI, berkomitmen untuk melakukan penilaian menyeluruh atas temuan tersebut.

“Nanti saya siapkan forum, semua saya undang, kita semua akan mendapatkan masukan dari media, pemerhati bulu tangkis, badminton lovers tentang apa yang harus kita benahi ke depan dan PBSI akan bertanggung jawab atas hasil di Paris ini,” ujar dia dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia, Senin, 5 Agustus 2024.

Dari enam pemain bulu tangkis Indonesia sebelumnya di Olimpiade Paris 2024, lima gagal meraih medali, dan empat di antaranya harus angkat koper pada tahap awal karena mereka tidak lolos ke grup. Mereka memiliki satu putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, dua putri Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan ganda campuran Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari.

Setelah memastikan lolos ke perempat final, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sempat memberi inspirasi, tetapi mereka akhirnya tersingkir dengan skor 22-24, 20-22 setelah dikalahkan oleh unggulan satu nomor dari Cina, Liang Wei Keng/Wang Chang.

Selain itu, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung kalah dari wakil Korea Selatan An Se Young di semifinal dengan skor 21-11, 13-21, 21-16. Jorji, nama akrabnya, akhirnya meraih medali perunggu setelah Carolina Marin asal Spanyol, yang seharusnya menjadi lawannya di perebutan tempat ketiga, mundur karena cedera.

Fadil kecewa dengan hasil para wakil Indonesia. Hasil ini memecahkan rekor medali emas Olimpiade Indonesia dalam cabang olahraga bulu tangkis. “Tentu saja, capaian ini membuat semua orang sedih dan terpukul. Saya juga mengalami hal yang sama. Kami akan melakukan evaluasi mendalam setelah kembali ke Tanah Air.

Tim bulu tangkis Indonesia selalu meraih medali emas di Olimpiade sejak Olimpiade Barcelona 1992, kecuali Olimpiade London 2012 di mana mereka tidak menerima medali, dan Olimpiade Tokyo 2020, di mana Apriyani Rahayu dan Greysia Polii meraih medali emas dan Anthony Sinisuka Ginting meraih perunggu.

Ganda putri Apriyani/Fadia dan ganda campuran Rinov/Pitha telah kembali ke Tanah Air pada Sabtu, 3 Agustus. Tiga anggota tambahan, ganda putra Fajar/Rian dan tunggal putra Jonatan dan Anthoni, akan tiba di Indonesia pada hari Senin, 5 Agustus. Sebelum laga final sektor tuggal putri Olimpiade Paris 2024, yang juga berlangsung hari ini, Gregoria akan mengikuti seremoni penyerahan medali.

Sumber Antaranews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *