Istana Negara bernama Garuda sudah berdiri megah di Kota Nusantara yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan/am.
Penajam Paser Utara – Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dibangun hingga tahun 2045.
Di Penajam, Minggu, Staf Khusus Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw menyatakan bahwa pembangunan Kota Nusantara akan berlanjut hingga mencapai puncaknya pada tahun 2045.
Dia menegaskan bahwa pembangunan ibu kota baru Indonesia tidak akan berhenti dan akan mencapai tujuan akhir pada tahun 2045.
Dia menambahkan, “Pembangunan Kota Nusantara tidak akan berhenti, tapi akan terus berlanjut, karena banyak proyek utama telah selesai.”
Setiap tahap pembangunan ibu kota baru Indonesia berjalan dengan cepat dan tepat waktu, yang menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Kota Nusantara.
Anggaran dasar rencana anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2025 untuk pembangunan ibu kota baru Indonesia tersebut adalah sekitar Rp143,1 miliar, menurut Kementerian Keuangan.
Infrastruktur Kota Nusantara, yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Troy Pantouw, proyek besar seperti pembangunan Istana Garuda dan lapangan upacara di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota baru Indonesia telah selesai dan digunakan untuk upacara kemerdekaan 17 Agustus 2024.
Ia menyatakan bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita patut bangga memiliki Ibu Kota Nusantara sebagai peristiwa luar biasa dan bersejarah, terutama saat kita merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-79.
Dia menyatakan bahwa Kota Nusantara merupakan representasi dari kebangkitan baru Indonesia, dan setiap orang adalah bagian dari sejarah terbangunnya ibu kota baru Indonesia itu.
Menurut Troy Pantouw, kesejahteraan pekerja konstruksi Kota Nusantara tetap terjaga, dan saat ini ada lebih kurang 20.000 orang yang ditempatkan di hunian pekerja konstruksi (HPK) yang dirancang khusus.
Sumber Antaranews
