Gubernur Minnesota Tim Walz resmi menjadi cawapres Kamala Harris dalam pilpres AS November mendatang (AFP/MANDEL NGAN)
Chicago – Dalam konvensi nasional yang berlangsung pada Rabu (21/08) malam, gubernur Minnesota Tim Walz menerima pencalonan dirinya sebagai calon Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) yang diusung Partai Demokrat.
Dalam pidatonya, Walz menyerang calon presiden Partai Republik Donald Trump dan memuji Wakil Presiden Kamala Harris.
“Merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk menerima pencalonan dari Anda sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Kita semua berada di sini malam ini karena satu alasan yang indah dan sederhana. Kita mencintai negara ini,” ucap Walz dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Kamis (22/8/2024).
Dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang berlangsung pekan ini di Chicago, Walz mengumumkan pencalonan dirinya sebagai cawapres bersama Harris. Konvensi ini secara resmi menetapkan Harris sebagai capres AS yang diusung Partai Demokrat dalam pilpres November mendatang.
Harris dan Walz nantinya akan berhadapan dengan Trump dan cawapresnya JD Vance.
Walz yang mantan guru, termasuk pernah menjadi latih futbol, dan tentara Garda Nasional AS ini relatif tidak dikenal publik. Namun dia mampu membawa suasana Midwestern yang bersahaja ke dalam kampanye Harris melawan Trump yang diperkirakan menjadi inti pidatonya di United Center di Chicago ini.
Walz, dalam pidatonya, menguraikan kisah hidupnya mulai dari masa kecilnya sebagai warga kelas menengah di kota kecil Nebraska, di mana dia pernah bekerja di peternakan keluarga, dan menggambarkan pengalamanannya mengajar para siswa yang menginspirasi dirinya terjun ke dunia politik.
“Mereka melihat dalam diri saya apa yang ingin saya tanamkan kepada mereka: komitmen terhadap kebaikan bersama, pemahaman bahwa kita semua menghadapinya bersama-sama, dan keyakinan bahwa satu orang bisa membuat perbedaan nyata bagi tetangga-tetangganya,” ujarnya, yang disambut teriakan “Coach Walz” — nama panggilannya semasa menjadi pelatih futbol.
Gubernur Minnesota yang berusia 60 tahun ini kemudian melontarkan kecaman untuk Trump, yang dituduhnya menghabiskan waktu “sepanjang hari untuk menghina orang lain dan menyalahkan orang lain”.
Dalam pidatonya, Walz melontarkan pujian untuk Harris yang akan didampinginya dalam pilpres November mendatang.
“Sejak dia menjadi jaksa, menjadi jaksa distrik, menjadi Jaksa Agung, menjadi Senator Amerika Serikat dan kemudian menjadi Wakil Presiden kita, dia berjuang di sisi rakyat Amerika,” ucapnya merujuk pada Harris.
“Dia telah mengalahkan para predator dan para penipu. Dia menjatuhkan geng-geng transnasional… Dia tidak pernah ragu untuk melakukan hal tersebut jika itu berarti memperbaiki kehidupan Anda, dia akan selalu melakukannya dengan energi, dengan semangat, dan dengan sukacita,” imbuh Walz.
Selain semangat yang menggebu dalam konvensi nasional yang berlangsung pekan ini, kolaborasi Harris dan Walz telah meningkatkan harapan Partai Demokrat bahwa mereka dapat mengalahkan Partai Republik dan Trump dalam pemilu November nanti.
Meskipun jajak pendapat menunjukkan persaingan sengit, Harris sedikit lebih maju daripada Trump. Ini luar biasa mengingat kemenangan Trump atas Biden sebulan sebelumnya, sebelum Trump akhirnya mengundurkan diri dari pencalonan Partai Demokrat.
Sumber Berita Detiknews
