Korsel Berlakukan Sertifikasi Baterai Buntut Kebakaran EV - Inside Berita

Korsel Berlakukan Sertifikasi Baterai Buntut Kebakaran EV

Pengisian daya Omoda E5 yang dipamerkan pada gelaran PEVS 2024, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (4/5/2024) (ANTARA/Pamela Sakina)

Jakarta- Akibat kasus kebakaran mobil listrik baru-baru ini di Korea Selatan, produsen mobil kini diminta untuk mengungkapkan pemasok baterai mobil listrik (EV) dan memperkenalkan skema sertifikasi baterai baru.

Menurut Carscoops, Senin (26/8/2019), pemerintah Korea dan Partai Kekuatan Rakyat mengumumkan bahwa program sertifikasi baterai baru akan dimulai pada Oktober mendatang, lebih awal dari jadwal awal Februari 2025.

Ini berarti bahwa produsen harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi di daerah mereka untuk memastikan bahwa barang mereka memenuhi standar keselamatan lokal. Sebelum ini, ini hanya dilakukan secara sukarela.

Produsen harus menemukan sumber baterai mereka juga.

Untuk meningkatkan keamanan mobil listrik, upaya tambahan sedang dilakukan.

Pada tahun 2024, akan ada sembilan puluh ribu unit pengisi daya pintar yang melindungi mobil listrik dari panas berlebihan. Selain itu, sistem penyiram pipa basah yang baru harus dipasang di area parkir bawah tanah.

Peraturan baru ini dirilis beberapa minggu setelah sebuah Mercedes-Benz EQE terbakar di garasi parkir bawah tanah apartemen. Kobaran api dengan cepat menyebar, menghancurkan atau merusak 140 kendaraan.

Selain itu, kebakaran ini memicu kepanikan publik dan menyebabkan 1.600 rumah tangga tidak memiliki aliran listrik dan air selama seminggu.

Minggu lalu terungkap bahwa pemerintah Korea sedang menyiapkan peraturan yang akan mencegah kendaraan listrik dengan daya baterai lebih dari 90 persen memasuki garasi parkir bawah tanah.

Stasiun pengisian daya cepat di seluruh Seoul juga dicegah untuk mengisi daya mobil listrik melebihi kapasitas 80 persen.

Sumber Antaranews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *