ilustrasi penanganan Mpox/ANTARA/Anadolu/PY
London – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin meluncurkan rencana kesiapsiagaan dan respons strategis global untuk menghentikan wabah penularan cacar monyet (mpox) dari manusia ke manusia dengan menggabungkan upaya global, regional, dan nasional.
Lembaga PBB menyatakan bahwa langkah tersebut diambil setelah Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menetapkan darurat kesehatan masyarakat internasional pada 14 Agustus lalu.
Sejak Februari 2025, rencana senilai 135 juta dolar AS (2,1 trilyun rupiah) tersebut akan menyediakan dana untuk kesiapsiagaan WHO, negara-negara anggota, mitra, komunitas, peneliti, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC).
“Upaya vaksinasi strategis akan difokuskan pada individu dengan risiko tertinggi, termasuk kontak erat dari kasus terbaru dan petugas kesehatan, untuk memutus rantai penularan,” kata pernyataan itu.
Selain itu, pernyataan itu menyatakan bahwa kepemimpinan strategis, petunjuk berbasis bukti yang tepat waktu, dan akses ke upaya medis untuk kelompok yang paling berisiko di negara-negara terdampak di seluruh dunia akan menjadi fokus utama.
“Wabah mpox di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga dapat dikendalikan dan dihentikan,” kata Tedros.
Kantor pusat dan regional WHO telah membentuk tim dukungan manajemen insiden untuk memimpin kesiapsiagaan, kesiapan, dan respons, yang secara signifikan meningkatkan jumlah karyawan di negara-negara yang terdampak.
Jenis mpox yang menyebabkan darurat kesehatan dianggap lebih menular dan mematikan daripada jenis sebelumnya. Strain clade 2 adalah salah satu yang menyebabkan wabah global pada tahun 2022.
Tedros sebelumnya menyatakan bahwa sejak wabah global dimulai pada 2022, lebih dari 100.000 kasus mpox telah dikonfirmasi ke WHO, mencatat peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat dan bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum.
Sumber: Anadolu-OANA