Ilustrasi pria pesta saat patah hati. Foto: Shutter Stock
Jakarta – Kelas menengah dinilai menjadi salah satu tumpuan penting dalam ekonomi domestik. Tingginya pengeluaran belanja kelas menengah bisa membuat roda ekonomi berputar.
Menurut Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS, dalam 10 tahun terakhir, prioritas pengeluaran kelas menengah telah berubah.
Jika dulu kelas menengah menghabiskan sebagian besar gajinya untuk makanan dan perumahan, porsinya sekarang lebih kecil.
“10 tahun lalu 45,53 persen pengeluaran kelas menengah untuk makanan minuman, tetapi kemudian kelas menengah hanya mengeluarkan makanan minuman hanya 41,67 persen, perumahan yang tadinya lebih dari 32 persen sekarang hanya sekitar 28,5 persen,” Amalia dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR, Rabu (28/8).
Amalia mengatakan, sekarang ada penambahan porsi pengeluaran kelas menengah seperti untuk jasa lainnya, hingga untuk keperluan pesta dan hiburan.
Misalnya, pengeluaran kelas menengah untuk hiburan telah meningkat menjadi 0,38% dari tahun 2014 sebesar 0,22%, menurut data BPS.
Pengeluaran untuk makanan dan minuman turun dari 45,53% pada tahun 2010 menjadi 41,67%; namun, mereka naik dari 0,75% pada tahun 2014 menjadi 3,18% pada tahun 2024.
begitu juga dengan biaya perumahan. Pengeluaran sebesar 32,67 persen pada tahun 2014, turun menjadi 28,52 persen saat ini.
“Tetapi secara umum, prioritas pengeluaran kelas menengah adalah makanan, perumahan, dan barang jasa lainnya,” kata Amalia.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran dalam nilai-nilai sosial dan ekonomi di kelas menengah, di mana pengalaman dan momen sosial semakin dianggap penting.
Sumber Kumparan