Thom Haye dan rekan-rekan se-kompatriotnya di Timnas Indonesia merayakan gol pembuka ke gawang Filipina dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2024 Zona Asia antara Indonesia vs Filipina, Selasa (11/6/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. (KOMPAS.com/ADIL NURSALAM)
Jakarta – Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan berlangsung pada Jumat, 6 September 2024, pukul 01.00 WIB di King Abdullah City Stadium, Jeddah, menjadi laga yang sangat penting bagi skuad Garuda. Arab Saudi, yang dikenal sebagai salah satu tim kuat di Asia, tentu akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Dalam menghadapi lawan yang berperingkat lebih tinggi di FIFA, pelatih Shin Tae-yong dan timnya perlu mempersiapkan strategi yang matang dan performa terbaik untuk mengatasi tekanan yang akan diberikan oleh tim tuan rumah.
Setelah melawan Arab Saudi, Indonesia akan menghadapi tim-tim tangguh lainnya di grup yang sama, seperti Jepang, Australia, Bahrain, dan China. Kompetisi di grup ini diharapkan menjadi ujian besar bagi Timnas Indonesia untuk menentukan kemampuan mereka dalam meraih tiket ke babak selanjutnya. Setiap pertandingan akan menjadi kesempatan bagi skuad Garuda untuk menunjukkan perkembangan mereka di pentas internasional dan membuktikan bahwa mereka layak bersaing dengan tim-tim terbaik di Asia.
Dengan Arab Saudi berada di peringkat ke-56 FIFA dan Indonesia di peringkat ke-133, perbedaan klasemen ini menandakan tantangan besar bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi pertandingan yang akan datang. Arab Saudi, yang kini dilatih oleh Roberto Mancini, memiliki rekam jejak yang mengesankan di pentas dunia, dengan enam partisipasi di Piala Dunia sejak debutnya pada tahun 1994. Konsistensi dan kekuatan tim ini menjadikannya salah satu unggulan di Asia, dan pengalaman Mancini di level internasional semakin memperkuat posisi mereka sebagai lawan yang tangguh.
Bagi Indonesia, laga ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemajuan yang telah dicapai serta kemampuan untuk bersaing dengan tim yang lebih kuat. Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan strategi yang efektif dan memaksimalkan setiap peluang untuk meraih hasil positif. Pertandingan ini tidak hanya penting untuk perolehan poin, tetapi juga akan memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan potensi tim Indonesia di kualifikasi Piala Dunia kali ini, sekaligus menjadi momentum untuk membangun kepercayaan diri menjelang pertandingan selanjutnya.
Rekor pertemuan antara Indonesia dan Arab Saudi menunjukkan dominasi tim asal Timur Tengah, dengan Indonesia mencatatkan 10 kekalahan dan hanya satu hasil imbang dari 11 pertemuan. Hasil imbang yang dicapai pada 7 Oktober 2011, di bawah arahan pelatih Wim Rijsbergen, menjadi satu-satunya titik terang dalam catatan pertemuan ini. Kekalahan terbesar Indonesia, 0-6 pada 17 Oktober 2003, mencerminkan tantangan yang sangat berat yang dihadapi skuad Garuda. Meskipun demikian, pertandingan terakhir pada Kualifikasi Piala Asia 2015, di mana Indonesia kalah tipis 0-1, menunjukkan bahwa tim nasional mampu bersaing dengan ketat meskipun dalam situasi sulit.
Melihat performa terakhir kedua tim, di mana masing-masing meraih tiga kemenangan dan satu kekalahan dalam lima pertandingan terakhir, memberikan sedikit harapan bahwa Indonesia dapat memberikan perlawanan yang lebih kuat. Meskipun sejarah pertemuan mungkin kurang menguntungkan, bentuk terkini kedua tim menunjukkan peluang bagi Indonesia untuk membuat kejutan. Dengan pelatih Shin Tae-yong yang memiliki pengalaman dan strategi yang matang, pertandingan ini bisa menjadi momen bagi Timnas Indonesia untuk meraih hasil positif dan mungkin mengubah catatan pertemuan mereka melawan Arab Saudi.
( Sumber : kompas )