Kim Jong-un.
Jakarta – Baru-baru ini, Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea, berhasil membuat publik ternganga dengan keputusan drastisnya terhadap para pejabat. Tindakan keras ini mencerminkan komitmennya untuk mempertahankan kontrol dan disiplin dalam pemerintahan, yang selama ini dikenal dengan pendekatan otoriter. Kejadian ini menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, terutama setelah berita ini viral di berbagai platform media sosial.
Menurut laporan yang dibagikan oleh akun Instagram @cretivox, Kim Jong Un dilaporkan telah mengeksekusi antara 20 hingga 30 pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan dalam mencegah bencana di negara tersebut. Tindakan ini menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi bagi mereka yang dianggap tidak memenuhi tanggung jawab, sehingga menambah ketegangan dalam suasana politik yang sudah tegang di Korea Utara.
Laporan dari TV Chosun mengungkapkan bahwa pejabat-pejabat tersebut didakwa melakukan korupsi dan mengabaikan tugas mereka. Selain itu, sekitar 20 hingga 30 kader di daerah yang terkena dampak banjir juga dijatuhi hukuman mati pada waktu yang sama. Keputusan ini tidak hanya menciptakan gelombang ketidakpastian di kalangan birokrasi, tetapi juga menegaskan bahwa Kim Jong Un tidak ragu untuk menggunakan cara ekstrem dalam menguatkan posisinya dan menegakkan disiplin di dalam pemerintahannya.
Perintah Kim Jong Un untuk menjatuhkan hukuman berat kepada pejabat yang dianggap gagal dalam menangani bencana mencerminkan upaya pemerintah Korea Utara untuk menunjukkan komitmen dalam mengatasi krisis. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah potensi ketidakpuasan publik, serta untuk memperlihatkan bahwa pemerintah tidak segan-segan mengambil langkah tegas terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab. Dalam konteks ini, hukuman berat menjadi simbol dari ketegasan dan disiplin yang ingin ditegakkan oleh rezim.
Selain itu, keputusan tersebut juga bisa dilihat sebagai strategi untuk memproyeksikan kekuatan dan kontrol Kim Jong Un di mata masyarakat dan dunia internasional. Dengan menegaskan tanggung jawab atas kegagalan administratif baik di tingkat lokal maupun nasional, Kim ingin menunjukkan bahwa tidak ada tempat bagi ketidakpatuhan dalam pemerintahannya. Tindakan ini, meskipun keras, diharapkan dapat memperkuat citra otoritas dan kepemimpinannya di tengah tantangan yang dihadapi negara.
Reaksi Warganet
Sontak saja aksi Kim Jong Un ini pun sukses mengundang reaksi warganet di media sosial.
“Kalo kata pejabat indo: udah takdir mo gimana lagi,” tulis warganet.
“Coba di terapkan di negara konoha, pasti Menyala,” tandas lainnya.
“Disini udh masuk gorong gorong juga tetap aja banjir dan masih dipuji puji orang,” kata lainnya.
“wahhh menyala pak kim,” timpal lainnya. “Terlalu menyala ini pak,” seru lainnya.
“Boleh dicontoh ga si?” tulis lainnya.
( Sumber : viva.co.id )