Guru Gembul: Polemik Nasab Muncul Akibat Tindakan Kontroversial Oknum Habib - Inside Berita

Guru Gembul: Polemik Nasab Muncul Akibat Tindakan Kontroversial Oknum Habib

Guru Gembul

Jakarta – Guru Gembul baru-baru ini memenuhi undangan dari Rabithah Alawiyah untuk berdiskusi mengenai polemik nasab para habib yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat. Diskusi ini menarik perhatian karena memunculkan berbagai reaksi, baik pro maupun kontra, terkait legitimasi dan pengakuan nasab dalam komunitas habib.

Dalam pemaparannya, Guru Gembul mengungkapkan bahwa perdebatan mengenai nasab tersebut lebih dipicu oleh sentimen dan emosi daripada argumen akademis yang solid. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih rasional dan berbasis data untuk memahami isu ini, agar masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.

“Jujur saja, dari jutaan orang di Indonesia yang sekarang berdebat dan saling menghujat terkait dengan nasab (habib), berapa banyak yang mampu mengakses kitab-kitab yang menjadi rujukan? Sangat sedikit,” ujar Guru Gembul dilansir dari YouTube Nabawi TV, Selasa, 10 September 2024.

Guru Gembul menyayangkan bahwa hingga saat ini, sebagian besar diskusi mengenai polemik nasab masih didasari oleh sentimen kesukuan, agama, dan golongan tertentu, alih-alih kajian ilmiah yang mendalam. Ia menegaskan bahwa penting untuk mengedepankan pemahaman yang lebih objektif dan analitis agar masyarakat dapat memahami isu ini dengan lebih baik.

Dalam kesempatan tersebut, Guru Gembul juga membantah narasi yang menyebut Kiai Imaduddin Utsman sebagai pemicu utama dari polemik ini. Ia berpendapat bahwa masalah ini sebenarnya muncul akibat tindakan para habib itu sendiri. Menurutnya, ada beberapa tokoh yang mengklaim sebagai keturunan nabi, seperti Bahar bin Smith, yang justru merusak citra dan reputasi keturunan habib (Ba’alawi) di Indonesia.

Guru Gembul mengungkapkan bahwa tindakan kontroversial dari individu-individu tersebut memicu ketidakpuasan di kalangan sebagian kelompok Islam. Banyak yang merasa sakit hati melihat perilaku yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran Islam dilakukan oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai keturunan nabi. Kejadian ini memperdalam keretakan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

“Kaum muslimin semakin marah ketika melihat tindakan kontroversial yang dilakukan atas nama keturunan nabi, seperti meminta para santri mencium kaki Habib Bahar,” ungkapnya.

“Misalkan lihat saat orang Islam berdebat dengan (agama lain), dan orang-orang non-muslim selalu bawa-bawa itu, ‘lihat, buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya, kalau Bahar melakukan seperti itu, ya begitulah nabi-nya’. Itu ejekan terhadap kaum Muslimin, tapi orang non-muslim tak bisa disalahkan karena memang Bahar melakukan itu atas nama keturunan nabi,” tegasnya.

“Dilihat dari konteks apapun, dari perspektif manapun tindakan ini benar-benar menyakiti kaum Muslimin. Jadi, ditegaskan lagi, polemik ini muncul bukan karena Kiai Imad atau saya, tapi ini adalah akumulasi dari kekesalan dan kemarahan kaum muslimin terhadap tindakan kontroversial kalangan habib,” sambungnya.

Guru Gembul mengakhiri diskusinya dengan sebuah permintaan penting kepada Rabithah Alawiyah, lembaga yang berperan dalam pencatatan nasab habib di Indonesia. Ia menyarankan agar Rabithah Alawiyah melakukan introspeksi diri terkait polemik nasab yang sedang berlangsung.

“Rabithah Alawiyah dan kalangan Habaib seharusnya introspeksi. Jika ingin mencari solusi, kita harus mulai dari introspeksi, bukan menyalahkan pihak lain. Kita harus tunjukkan akhlak yang baik dan kontribusi positif kepada masyarakat, bukan memperparah polemik dengan kontroversi,” pungkasnya.

( Sumber : viva.co.id )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *