Detik-detik Plafon Rumah Ambruk Akibat Dentuman Sound Horeg di Malang
Jakarta – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kecamatan Jabung, Kota Malang, pada Sabtu malam, 14 September 2024. Plafon rumah salah satu warga ambruk, diduga akibat dentuman keras dari sound horeg yang sedang menunggu giliran tampil dalam sebuah acara.
Kejadian tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @Alexhendra00 pada Minggu, 15 September 2024, dan dengan cepat menjadi viral di media sosial. Video itu menunjukkan momen ketika beberapa warga berusaha menahan plafon agar tidak runtuh, namun usaha tersebut tidak berhasil.
Plafon yang sudah dalam kondisi goyah akhirnya jatuh bersamaan dengan getaran kuat yang berasal dari dentuman sound horeg. Dalam rekaman itu, tampak kepanikan di wajah warga yang berusaha menyelamatkan bagian rumah mereka.
Sound horeg, yang dikenal sebagai kumpulan perangkat audio dengan efek getaran kuat, sering kali menjadi pusat perhatian dalam berbagai acara. Dikenal dengan pencahayaan mencolok dan penari latar, keberadaan sound horeg di masyarakat sering menuai perdebatan dan kontroversi.
Dampak negatif dari dentuman keras yang dihasilkan sound horeg terkadang dirasakan oleh warga sekitar, terutama bagi mereka yang tinggal di rumah dengan struktur bangunan yang kurang kuat. Insiden ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dari acara yang melibatkan sound horeg.
Getaran hebat yang dihasilkan oleh suara sound horeg diduga menjadi penyebab utama ambruknya plafon rumah warga di Kecamatan Jabung, Kota Malang. Meskipun insiden ini telah menarik perhatian publik, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak panitia acara mengenai ganti rugi bagi korban.
Kondisi ini memicu reaksi geram dari netizen di media sosial. Banyak pengguna internet mempertanyakan mengapa kegiatan yang melibatkan sound horeg masih diizinkan, meskipun telah menimbulkan dampak negatif dan korban di kalangan masyarakat sekitar.
Netizen mengekspresikan kekhawatiran mereka tentang keselamatan lingkungan dan menyuarakan perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap acara-acara yang menggunakan perangkat audio dengan suara keras. Mereka meminta agar pihak berwenang mengambil langkah untuk melindungi warga dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh dentuman keras.
Reaksi ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap isu keselamatan dan kenyamanan lingkungan. Banyak yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan pihak penyelenggara acara lebih bertanggung jawab dalam menjaga dampak dari kegiatan yang mereka adakan.
“Heran banget, sudah banyak korban tapi kenapa pemerintah nggak ngelarang kegiatan ini sih?” tulis seorang netizen dalam kolom komentar video tersebut.
Selain reaksi geram terhadap insiden ambruknya plafon rumah di Kecamatan Jabung, beberapa netizen juga mulai membagikan pengalaman serupa mereka di media sosial. Pengalaman ini menyoroti dampak dari acara yang melibatkan sound horeg dan suara keras lainnya.
“Nggak suka banget sama sound horeg ini, rumah warga sering jadi korban,” ungkap seorang pengguna TikTok.
Beberapa netizen turut menambahkan bahwa insiden ambruknya plafon rumah di Kecamatan Jabung bukanlah kejadian pertama yang terjadi.
“Di dekat rumah saya pernah ada warung makan Padang yang kacanya sampai pecah karena sound horeg,” tulis pengguna lain.
Meskipun banyak yang merasa terhibur oleh kehadiran sound horeg, insiden ambruknya plafon rumah di Kecamatan Jabung menegaskan kembali bahwa kegiatan tersebut dapat menimbulkan keresahan bagi sebagian masyarakat. Kejadian ini menjadi pengingat akan potensi dampak negatif yang terkait dengan penggunaan perangkat audio berisik.
Warga berharap insiden ini dapat menarik perhatian pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan. Langkah-langkah preventif diharapkan dapat mencegah terjadinya kerugian lebih lanjut dan melindungi keselamatan lingkungan sekitar.
Kekhawatiran masyarakat mengenai suara keras dari kegiatan seperti sound horeg perlu dipertimbangkan dalam regulasi acara ke depan. Banyak yang meminta agar penyelenggara acara lebih bertanggung jawab dalam menjaga kenyamanan warga dan memastikan bahwa pertunjukan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
( Sumber : viva.co.id )