Oma Gala Sky menangis saat siaran langsung
Jakarta – Ibunda Fuji, Dewi Zuhriati, yang lebih dikenal sebagai Oma Gala, kembali menjadi sorotan publik. Ia sempat mengungkapkan rasa traumanya akibat kedatangan Tubagus Joddy ke rumahnya. Pengakuan ini mengundang perhatian banyak orang, mengingat latar belakang kasus yang melibatkan Joddy.
Sebagaimana diketahui, Tubagus Joddy telah bebas setelah menjalani hukuman terkait kecelakaan tragis yang menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah beberapa tahun lalu. Setelah bebas, Joddy terlihat mengunjungi makam Vanessa dan Bibi sebagai bentuk penghormatan.
Joddy juga mendatangi rumah orang tua Bibi serta mertua Vanessa untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi. Namun, dalam sebuah wawancara di program gosip beberapa waktu lalu, Dewi Zuhriati mengungkapkan bahwa kehadiran Joddy membuatnya merasa trauma, menandakan betapa mendalamnya dampak dari tragedi tersebut dalam hidupnya.
“Soalnya kalau dia datang ke rumah itu Oma kembali lagi ke masa lalu, dimana dia bawa mobilnya, itu berat banget bagi kami,” kata dia.
Dewi Zuhriati, yang lebih dikenal sebagai Oma Gala, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah pernyataannya terkait Tubagus Joddy. Namun, perhatian tersebut berbalik menjadi kritik ketika ia mengunggah video di TikTok yang menunjukkan dirinya asyik berjoget dengan lagu “Seandainya Aku Jadi Orang Kaya.” Tindakan tersebut langsung memicu hujatan dari netizen, yang merasa tindakan Oma Gala tidak pantas mengingat konteks emosional yang sedang dihadapinya.
Publik menyerang Oma Gala dengan berbagai komentar negatif, menilai bahwa ia tidak menunjukkan rasa empati terhadap tragedi yang menimpa keluarganya. Dalam suasana yang penuh hujatan ini, Dewi Zuhriati juga terlihat melakukan siaran langsung di TikTok untuk menjual produknya. Momen ini semakin menambah kontroversi, karena banyak yang mempertanyakan sensitivitasnya dalam berbagi konten hiburan di tengah kesedihan yang melingkupi keluarganya.
Dalam siaran langsung tersebut, wanita asal Sumatera Barat ini mengungkapkan pandangannya bahwa apa yang terjadi pada anak dan menantunya beberapa tahun lalu adalah takdir. Pernyataan ini seakan menjadi cara bagi Oma Gala untuk mengatasi kesedihan dan menerima kenyataan pahit yang telah terjadi. Namun, penilaian publik tetap beragam, dengan banyak yang merasa bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan tragedi tersebut harus ditangani dengan lebih hati-hati.
Meskipun menghadapi kritik, Dewi Zuhriati tampaknya berusaha untuk tetap tegar dan melanjutkan hidupnya.
“Saya paham akan takdir, siapa yang gak paham akan takdir. Memang saya menolak takdir? Saya bilang, saya tahu kok takdir,” kata dia dalam potongan video livenya yang dikutip dari akun gosip @lambegosiip.
Dewi Zuhriati, yang dikenal sebagai Oma Gala, memberikan penjelasan mendalam terkait kesedihannya atas kepergian anak dan menantunya. Ia menegaskan bahwa perasaan duka yang dialaminya adalah hal yang wajar bagi siapapun yang kehilangan orang yang dicintai. Dalam pernyataannya, Dewi juga menyindir balik netizen yang melontarkan komentar negatif kepadanya, menunjukkan ketidakpuasan terhadap pandangan mereka.
Ia berpendapat bahwa hanya orang-orang yang pernah merasakan kasih sayang dari orang tua yang benar-benar dapat memahami kedalaman perasaannya. Menurutnya, mereka yang tidak mengalami kasih sayang tersebut cenderung tidak dapat mengerti betapa beratnya kehilangan yang ia rasakan.
“Tapi namanya kesedihan kehilangan anak itu enggak bisa kamu atur-atur begitu lo. Mungkin kamu enggak merasakan kasih sayang orang tua kali ya, makanya kamu ngomong gitu. Atau seandainya ibu-ibu enggak disayang sama anaknya. Kalau saya disayang sama anak-anak saya, makanya saya begitu,” kata ibu Fuji.
Dewi Zuhriati, atau yang lebih dikenal sebagai Oma Gala, mengungkapkan bahwa ia tidak selalu terjebak dalam kesedihan. Ia menegaskan bahwa meskipun kehilangan anak dan menantunya sangat menyakitkan, ia juga harus melanjutkan hidupnya. Dalam pandangannya, menangis bukanlah cara satu-satunya untuk menghadapi duka.
Oma Gala menjelaskan bahwa ia berusaha untuk bangkit dan menjalani hari-harinya dengan cara yang positif. Meskipun ada momen-momen sulit, ia menyadari pentingnya untuk tetap bergerak maju demi diri sendiri dan keluarga yang masih ada. Dengan semangat tersebut, ia bertekad untuk memperkuat dirinya dan mencari kebahagiaan di tengah kesedihan.
“Tapi saya enggak selalu nangis lo,” ujarnya.
( Sumber : viva.co.id )