Sound Horeg Hangus Terbakar di Pasuruan
Jakarta – Si jago merah melahap sound horeg di Desa Pager, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada malam hari Sabtu, 28 September 2024. Kejadian ini menjadi sorotan setelah video yang diunggah oleh akun Instagram @undercover.id memperlihatkan peralatan sound system yang terpasang di atas truk terbakar habis.
Dalam video tersebut, api terlihat muncul dari bagian depan truk, disertai asap tebal yang membumbung tinggi. Kobaran api yang cepat membesar membuat upaya warga untuk memadamkan kebakaran dengan peralatan seadanya menjadi gagal. Barang-barang mudah terbakar di sekitar lokasi turut menyulut api, sehingga situasi semakin sulit dikendalikan.
Menurut informasi yang beredar, kebakaran terjadi saat pemilik sound horeg melakukan cek sound sebagai persiapan untuk karnaval di desa tersebut. Sound system yang hangus terbakar sebelumnya dijadwalkan tampil dalam acara karnaval yang melibatkan sejumlah sound system besar lainnya.
Menariknya, suara menggelegar dari sound horeg tersebut sebelumnya banyak dikeluhkan oleh warga. Mereka khawatir bahwa suara yang terlalu keras dapat menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah di sekitar. Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan yang ditimbulkan, termasuk kaca pecah dan plafon rumah yang hancur saat sound horeg melintas.
Kejadian ini mengundang perhatian publik dan menimbulkan diskusi mengenai dampak dari penggunaan sound system berisik dalam acara-acara desa. Warga berharap agar pihak penyelenggara dapat lebih memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan lingkungan sekitar.
Dengan terbakarnya sound horeg ini, diharapkan akan ada evaluasi lebih lanjut mengenai penggunaan peralatan yang aman dan tidak mengganggu ketenangan masyarakat di sekitar, terutama saat mengadakan acara besar.
Di sisi lain, meskipun kebakaran sound horeg baru-baru ini memicu kontroversi, karnaval yang melibatkan alat musik ini tetap populer di Jawa Timur. Suara menggelegar yang dihasilkan oleh peralatan tersebut dianggap sebagai daya tarik utama bagi banyak penggemar acara tersebut.
Video kebakaran yang viral di media sosial pun mendapatkan perhatian luas dari warganet. Di kolom komentar, terlihat bahwa tidak sedikit pengguna yang justru merasa senang melihat sound horeg terbakar. Reaksi ini mencerminkan pandangan sebagian masyarakat yang merasa terganggu oleh suara bising yang dihasilkan selama acara.
Kendati demikian, popularitas karnaval sound horeg menunjukkan bahwa meski ada kritik, tradisi ini masih memiliki tempat di hati banyak orang. Warga berharap ke depan ada solusi yang dapat mengakomodasi kedua pihak, baik penggemar maupun mereka yang merasa terganggu oleh kebisingan.
Reaksi Warganet
“YA AMPUN KASIAN BANGET. Semoga ga ada korban yaa, dan mudah2an HOREG HOREG yang lain cepat menyusul terbakar juga,” komentar salah seorang warganet.
“Doa orang-orang yg merasa terganggu ama bisingnya terkabul,” celetuk warganet.
“99% isi komentar berbahagia… so am i.. alhamdulillah,” komentar warganet lain.
“Orang mau sholat, orang mau ngaji, orang mau belajar keganggu akibat soundmu, gak sadarkah??” tulis warganet.
( Sumber : viva.co.id )
