Haji Faisal dan Dewi Zuhriati.
Jakarta – Keluarga Fujianti Utami selalu menjadi sorotan publik, terutama sejak mereka semakin dikenal setelah kepergian Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel. Popularitas mereka pasca-tragedi ini tidak lepas dari berbagai reaksi netizen, banyak di antaranya bersifat negatif, dengan tuduhan bahwa mereka memanfaatkan momen duka untuk meraih ketenaran.
Banyak netizen yang menghujat keluarga tersebut, menuduh mereka aji mumpung dan mencari keuntungan dari kehilangan tersebut. Namun, Fuji dan keluarganya merasa sangat tidak adil jika disebut demikian. Mereka mengungkapkan bahwa rasa duka yang mendalam membuat mereka terpuruk, dan kehilangan Bibi serta Vanessa adalah kenyataan pahit yang harus mereka hadapi.
Baru-baru ini, Dewi Zuhrianti, ibu Fuji, menjadi pusat perhatian setelah sebuah video singkat viral di media sosial. Dalam video tersebut, yang diambil saat siaran langsung, Oma Gala menjawab komentar pedas dari netizen yang mengkritiknya. Ia menanggapi dengan tegas, mempertanyakan sikap mereka yang menganggapnya tidak pantas berperilaku lucu di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Tanggapan tersebut menunjukkan bahwa keluarga Fuji tidak tinggal diam terhadap kritik yang mereka terima. Mereka berusaha untuk tetap positif dan menunjukkan bahwa meskipun dalam situasi sulit, mereka tetap berhak untuk mengekspresikan diri. Kasus ini menggambarkan bagaimana tekanan dari media sosial dapat mempengaruhi individu dan keluarga dalam menghadapi duka serta popularitas.
“Berarti umur mama kamu juga lagi lucu-lucunya ya,” kata Oma Gala, mengutip video Instagram @lambe_turah, Rabu 2 Oktober 2024.
Oma Gala tampak kesal dengan banyaknya komentar negatif yang ditujukan kepadanya, terutama saat ia sedang melakukan siaran langsung untuk mempromosikan produk dagangannya. Meskipun fokusnya adalah berjualan, sejumlah netizen memilih untuk keluar dari konteks dan membahas isu-isu pribadi yang tidak relevan.
Dengan senyuman di wajahnya dan nada suara yang tenang, Oma Gala berusaha merespons komentar-komentar tersebut dengan cara yang positif. Ia bahkan mendoakan agar orang tua dari netizen yang berkomentar tersebut bisa menjadi seperti dirinya, menggambarkan keteguhan hati dan semangat juangnya.
Namun, tak lama setelah itu, pernyataan Oma Gala berubah menjadi lebih tajam. Alih-alih memberikan harapan baik, ia menyatakan harapannya agar keluarga netizen tersebut mengalami kesialan yang sama seperti yang ia rasakan. Tanggapan ini menunjukkan frustrasi Oma Gala terhadap kritik yang diterimanya.
Kejadian ini mencerminkan bagaimana tekanan dari komentar publik dapat mempengaruhi emosi seseorang, bahkan ketika mereka berusaha untuk tetap profesional. Masyarakat diharapkan lebih bijaksana dalam memberikan komentar di media sosial, terutama ketika berhadapan dengan figur publik yang juga manusia biasa dengan perasaan.
“Semoga mama kamu juga sama kayak Oma. Tapi jangan beruntungnya, kesialannya aja,” kata Oma Gala.
Pernyataan Oma Gala yang menyatakan harapan agar keluarga netizen mengalami kesialan justru memicu hujatan lebih lanjut dari publik. Banyak orang menilai bahwa ia telah melontarkan kalimat yang tidak pantas, meskipun sebelumnya dirinya juga menjadi sasaran kritik yang pedas.
Netizen pun ramai-ramai mengingatkan Oma Gala untuk lebih berhati-hati dalam berbicara. Mereka berpendapat bahwa sebagai figur publik, penting baginya untuk menjaga kata-katanya agar tidak memperburuk situasi yang sudah tegang.
Namun, di sisi lain, ada juga pengguna media sosial yang membela Oma Gala. Mereka berargumen bahwa wajar jika ia membalas perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya, dan bahwa setiap orang berhak untuk mengekspresikan emosi mereka dalam menghadapi kritik yang berat. Hal ini menunjukkan adanya perpecahan pendapat di kalangan netizen terkait cara seharusnya seseorang merespons hujatan publik.
Reaksi Warganet
“Baiknya diam jangan diladenin loh namanya juga netizen. Jadi keliatan aslinya deh si Oma ini,” kata netizen.
“Di sini ibunya hanya membela anaknya karena sering dibully netizen. Jadi ya ibu siapa yang nggak sakit hati kalau dikata-katain netizen,” komentar yang lain.
“Udah diambang batas kesabaran si Oma, itu lah kan netizen, kasar,” timpal lainnya.
( Sumber : viva.co.id )