Gita Savitri.
Jakarta – Influencer Gita Savitri, yang dikenal sebagai Gitasav, mengungkapkan kemarahannya setelah mengetahui bahwa fotonya digunakan tanpa izin oleh Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand. Kampus tersebut, yang sebelumnya memberikan gelar Doctor Honoris Causa kepada Raffi Ahmad, memasang foto Gita di laman resmi mereka, uipm.online, pada bagian ‘testimonial’.
Di laman tersebut, foto Gita Savitri ditampilkan dengan jelas dan diakui sebagai alumni UIPM. Namun, hal yang mencolok adalah adanya nama Anita Sari di bawah foto tersebut, yang turut menimbulkan kebingungan. Penggunaan foto Gita tanpa izin ini jelas menunjukkan ketidakakuratan informasi yang disampaikan oleh pihak kampus.
Anita Sari, yang mencatut foto Gita, menyampaikan testimoninya seolah-olah dia adalah alumni UIPM. Dalam pernyataannya, dia mengaku puas dengan materi pendidikan yang diajarkan di kampus tersebut, meskipun foto yang digunakan bukan miliknya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang etika penggunaan gambar dan informasi pribadi tanpa persetujuan.
Merasa dirugikan, Gita Savitri tidak tinggal diam. Dia membagikan tangkapan layar laman UIPM yang memuat fotonya ke media sosial pribadinya, sebagai bentuk protes terhadap tindakan tersebut. Dalam unggahannya, Gita mengekspresikan ketidakpuasannya dan meminta agar pihak UIPM segera mengoreksi kesalahan tersebut.
Tindakan Gita untuk mengungkapkan ketidakpuasannya di media sosial mendapatkan perhatian dari pengikutnya, yang menyatakan dukungan terhadapnya. Banyak yang mengecam tindakan UIPM yang mencatut gambar tanpa izin dan meminta agar kampus tersebut bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.
“Mulai sekarang panggil ogut Anita Sari!” tulis Gita, kesal, dilihat Rabu, 2 Oktober 2024.
Setelah viralnya kasus pencatutan foto Gitasav, laman resmi uipm.online kini tidak dapat diakses. Meskipun demikian, jejak penggunaan foto tersebut masih dapat ditemukan melalui pencarian di Google Images, menunjukkan betapa cepatnya informasi menyebar di dunia maya.
Gitasav, yang memiliki latar belakang pendidikan di Jurusan Kimia Murni di Freie Universität (Free University) di Berlin, Jerman, telah menyelesaikan studinya pada tahun 2017. Keberhasilannya dalam mendapatkan gelar di universitas ternama ini menambah prestasi di dunia akademisnya.
Saat ini, Gitasav berprofesi sebagai Technical Sales Representative di Hamburg, Jerman. Sebelumnya, dia juga memiliki pengalaman kerja di bidang yang sejalan dengan jurusannya, menunjukkan komitmennya untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya dalam dunia profesional.
Kasus pencatutan foto ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga integritas dan etika dalam penggunaan informasi pribadi. Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan menghormati hak kekayaan intelektual individu, terutama di era digital yang penuh tantangan ini.
( Sumber : viva.co.id )
