Tubagus Joddy
Jakarta – Tubagus Joddy kembali menarik perhatian publik setelah dibebaskan secara bersyarat dari penjara. Ia sebelumnya dinyatakan bersalah dalam kecelakaan tragis yang merenggut nyawa pasangan Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah. Kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan dan perhatian dari masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Joddy mengungkapkan profesi aslinya saat bekerja dengan Vanessa dan Bibi. Meskipun ia yang mengemudikan mobil mereka, ia menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang sopir. Hal ini memicu rasa penasaran tentang apa sebenarnya profesi Joddy yang dimaksud.
Dalam sebuah video podcast bersama Denny Sumargo, Joddy menjelaskan bahwa ia sebenarnya adalah seorang konten kreator yang bekerja untuk Vanessa dan Bibi. Ia berbagi bahwa tugasnya lebih fokus pada pembuatan konten, meskipun kadang-kadang ia juga membantu mereka dalam mengemudikan kendaraan.
Pernyataan ini memberikan gambaran baru mengenai perannya dalam kehidupan pasangan tersebut, serta menyoroti bagaimana Joddy terlibat dalam dunia hiburan sebagai konten kreator. Masyarakat kini menunggu kelanjutan cerita dan langkah-langkah Joddy setelah bebas dari penjara.
“Konten kreatornya (Bibi dan Vanessa), bantu bikin konten,” ungkap Joddy saat ditanya apa profesi aslinya oleh Denny Sumargo yang dikutip pada Kamis, 3 Oktober 2024.
“Bukan (driver),” tambahnya menegaskan bahwa dirinya bukan driver.
Tubagus Joddy, yang dikenal publik, telah menyelesaikan hukuman penjaranya selama 2 tahun 10 bulan. Ia sebelumnya dijatuhi vonis 7 tahun penjara, namun setelah menjalani sebagian waktu tersebut, hukumannya dikurangi menjadi 5 tahun. Keputusan untuk memberikan kebebasan bersyarat ini diambil karena Joddy menunjukkan perilaku baik selama menjalani masa tahanan.
Pria berusia 27 tahun ini kini diizinkan untuk kembali ke masyarakat setelah menjalani proses rehabilitasi. Kebebasan bersyarat ini memberi harapan baru bagi Joddy untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya, setelah menghadapi konsekuensi dari tindakan yang menyebabkan kecelakaan tragis yang mengakibatkan kehilangan nyawa.
“Awalnya sebenernya gak ngerti juga ya kayak ya udah fokus ngejalanin aja sebenernya, ngelakuin kegiatan yang ada di sana. Maksudnya kan banyak kegiatan beribadah segala macem yang memang ada di sana,” jelasnya.
“Tapi baru ngejalanin setengahnya dapet pengusulan untuk pembebasan bersyarat karena dinilai berkelakuan baik dan nggak pernah ada masalah,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Tubagus Joddy menegaskan bahwa kebebasan bersyarat yang diterimanya bukanlah sebuah permintaan, melainkan keputusan yang ditetapkan oleh pihak berwenang. Dia mengaku tidak memiliki pengacara untuk membela dirinya dan hanya mengikuti proses hukum yang ditentukan. Hal ini menambah kompleksitas situasi yang dihadapinya.
Pernyataan Joddy tersebut memicu reaksi beragam dari netizen. Sebagian orang menunjukkan dukungan terhadapnya, menganggap apa yang terjadi sebagai bagian dari takdir yang tidak bisa dihindari. Mereka berpendapat bahwa semua orang dapat mengalami kesalahan dan layak mendapatkan kesempatan kedua.
Namun, tidak sedikit pula yang menentang pembebasan Joddy. Banyak yang menganggap bahwa tindakan kelalaian dalam berkendara yang mengakibatkan kecelakaan fatal tidak bisa dimaafkan. Kontroversi ini mencerminkan ketegangan antara empati terhadap individu dan tanggung jawab hukum yang harus dihadapi.
Reaksi Warganet
“tapi kata sipir di sana si jodi ini baik, dan ga neko”.. makanya g kaget kalo dia pasti dapet remisi dan mungkin bisa bebas lebih cepet… dia soalnya masuk jalur musibah bukan jalur kriminaaaal.”
“Dikasih panggung njirrrr . Dan banyak yg belain ? ujuk2 takdirlah, harus ikhlas lah. Halahh bacot …. blom keluarga lo pada yg metong krn kelalaian org ….’
“@tubagusjoddy km harusnya dateng jg nemuin keluarga alm vanesa. Nemuin mayang sm dadinya mereka jg kan kluarga nya alm jg,,,.”
( Sumber : viva.co.id )