Isi Surat Wasiat Mahasiswa Unnes yang Tewas Gantung Diri di Kos Semarang
Jakarta – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) ditemukan tewas akibat gantung diri di kamar kosnya yang berada di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungjati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Insiden tragis ini terjadi pada Kamis, 3 Oktober 2024, sekitar pukul 18.00 WIB, dan mengejutkan banyak pihak, termasuk teman dan warga sekitar.
Ketua RT setempat, Suratman, mengonfirmasi bahwa mahasiswa tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Penemuan ini membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai penyebab di balik tindakan tersebut, mengingat usia korban yang masih muda dan memiliki masa depan di depan mata.
Sementara itu, menurut pengakuan tetangga kamar kos, korban dikenal sebagai sosok yang cenderung tertutup dan tidak banyak bergaul dengan orang lain. Mereka mengatakan bahwa biasanya dari dalam kamar kos korban hanya terdengar suara permainan video, yang menunjukkan bahwa ia lebih memilih menyendiri daripada berinteraksi dengan orang lain.
Kejadian ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Pihak universitas dan masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan masalah mental, agar tragedi seperti ini dapat dicegah di masa mendatang.
“Jarang interaksi dengan kami,” ujar tetangga kamar kos korban dikutip dari laporan tvOnenews Jumat, 4 Oktober 2024.
Para penghuni kos di sekitar lokasi kejadian mengaku sangat terkejut ketika mendengar kabar kematian mahasiswa tersebut. Mereka tidak menyangka bahwa korban akan mengambil keputusan nekat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan di kalangan teman-teman dan masyarakat sekitar.
Berita tentang bunuh diri tersebut juga menjadi topik hangat di media sosial. Di platform X (Twitter), beredar informasi mengenai surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban sebelum mengakhiri hidupnya. Dalam surat tersebut, terdapat tanda tangan korban serta tulisan yang menunjukkan tanggal “September 2024,” menambah kesedihan dan keheranan banyak orang.
Berikut isi surat wasiat korban:
“Buat kedua orang tuaku yang ku cinta (aneh sih kalau aku bilang cinta tapi malah bikin musibah dan langsung lari bunuh diri),”
“Terima kasih sudah membesarkan aku selama 20 tahun ini, terima kasih atas cinta kalian yang sangat sangat banyak, maaf karna membalas kasih sayang kalian dengan ini,”
“Untuk orang orang lain yang mengasihiku, ya seperti kak any dan orang orang lainnya kalau ada. Terima kasih untuk segalanya ya, kalian terbaik,”
“Kudoakan yang terbaik untuk kalian semua. Tak perlu ada tangisan karna aku produk gagal yang tak layak ditangisi. Cukup beri emosi jijik dan marah, atau senang akhirnya sumber masalah hilang? wkwk,”
“Tolong benci aku seumur hidup kalian maaf bikin kalian malu, “Maafkan aku karena telah bunuh diri,”
demikian isi surat wasiat korban.
Saat ini, kasus gantung diri mahasiswa tersebut sedang ditangani oleh Polsek Gunung Pati. Kapolsek Gunung Pati, Komisaris Polisi Agung Raharjo, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini dan berupaya mengembangkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang ada.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk memastikan bahwa semua aspek dari kasus ini diperiksa dengan seksama. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan menjawab berbagai pertanyaan yang muncul di masyarakat mengenai tragedi yang menyedihkan ini.
Saat ini, kasus gantung diri mahasiswa tersebut sedang ditangani oleh Polsek Gunung Pati. Kapolsek Gunung Pati, Komisaris Polisi Agung Raharjo, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini dan berupaya mengembangkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang ada.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk memastikan bahwa semua aspek dari kasus ini diperiksa dengan seksama. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan menjawab berbagai pertanyaan yang muncul di masyarakat mengenai tragedi yang menyedihkan ini.
( Sumber : viva.co.id )