HYBE Dituduh Menutupi Kematian Karyawan Akibat Kerja Berlebihan
Jakarta – Industri hiburan Korea Selatan kembali dilanda kontroversi setelah kematian seorang karyawan HYBE pada tahun 2022 menarik perhatian publik. Kejadian tragis ini kini menjadi sorotan, terutama setelah audit pemerintah yang berlangsung pada 15 Oktober mengungkap tuduhan mengenai beban kerja yang berlebihan serta praktik perundungan di tempat kerja.
Selama audit tersebut, isu-isu ini mencuat ke media sosial, memicu diskusi luas tentang kondisi kerja di perusahaan hiburan terkemuka itu. Banyak netizen mengungkapkan keprihatinan terhadap kesejahteraan karyawan di industri yang dikenal sangat kompetitif ini.
Perwakilan Jung Hye-kyung dari Partai Progresif tidak tinggal diam. Ia mengajukan pertanyaan serius kepada CEO ADOR, Kim Joo-young, tentang kematian tragis karyawan tersebut. Pertanyaan ini mencerminkan keinginan untuk menggali lebih dalam penyebab di balik kejadian yang menyedihkan ini.
Jung menduga bahwa kematian karyawan tersebut memiliki hubungan yang erat dengan budaya kerja yang sangat menuntut di HYBE. Ia menyoroti bagaimana jam kerja yang panjang dan tekanan tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik karyawan.

HYBE Dituduh Menutupi Kematian Karyawan Akibat Kerja Berlebihan
Dengan munculnya tuduhan ini, banyak pihak menyerukan perubahan dalam budaya kerja di industri hiburan. Harapan akan reformasi menjadi semakin kuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman bagi semua karyawan, agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.
“Kami menerima informasi bahwa seorang karyawan HYBE pingsan saat bekerja dan meninggal dunia,” ujar Perwakilan Jung.
“Kami mencurigai ini adalah akibat dari terlalu banyak bekerja,” lanjutnya, dilansir dari Kbizoom.
CEO Kim Joo-young membantah tuduhan terkait kematian karyawan dengan menyatakan bahwa penyebabnya adalah penyakit pribadi, bukan akibat dari kondisi kerja. Namun, Perwakilan Jung Hye-kyung tidak tinggal diam dan mengajukan pertanyaan kritis mengenai kurangnya klaim kompensasi kecelakaan kerja yang diajukan, mencurigai adanya upaya untuk menutupi fakta-fakta di balik kasus ini.
“HYBE tidak akan pernah menutupi masalah seperti itu,” tegas CEO Kim.
Namun, ketika ditanyakan mengenai proses otopsi yang dilakukan, CEO Kim Joo-young menjelaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya diambil oleh keluarga korban. Penjelasan ini menambah kompleksitas situasi dan menimbulkan lebih banyak pertanyaan terkait kasus ini.
Perwakilan Jung kemudian menyindir, “Ya, begitulah cara menutupinya, melalui kesepakatan dengan keluarga yang ditinggalkan.”
Selain menyoroti kasus kematian karyawan, audit yang dilakukan juga mengungkapkan adanya masalah perundungan di lingkungan kerja HYBE. Dalam kesempatan tersebut, anggota grup idola NewJeans, Hanni, hadir sebagai saksi dan berbagi pengalaman pribadinya mengenai perlakuan buruk yang dialaminya di tempat kerja.

Hanni New Jeans
Dengan suara yang bergetar, Hanni menyampaikan harapannya agar setiap individu saling menghormati satu sama lain sebagai sesama manusia. Pernyataan ini menjadi seruan penting untuk menciptakan budaya kerja yang lebih positif dan mendukung di industri hiburan.
“Saya telah banyak memikirkan situasi ini. Saya percaya jika kita saling menghormati sebagai manusia, tidak akan ada masalah seperti pelecehan atau perundungan di tempat kerja,” ungkapnya.
Menanggapi serangkaian tuduhan yang beredar, CEO Kim Joo-young berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kerja di perusahaan. Ia menyatakan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk memastikan lingkungan kerja yang lebih aman dan mendukung bagi semua karyawan.
“Kami akan dengan saksama memperhatikan berbagai kekhawatiran yang muncul dan memberikan lebih banyak perhatian untuk ke depannya,” ujar CEO Kim.
( Sumber : viva.co.id )