Stella Christie Dipanggil Prabowo di Kartanegara
Jakarta – Baru-baru ini, Bapak Prabowo Subianto, Presiden terpilih Republik Indonesia, mengundang sejumlah tokoh penting ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Pertemuan ini terkait dengan penyusunan kabinet pemerintahan yang akan dipimpinnya dalam beberapa tahun ke depan. Acara ini menjadi sorotan publik karena melibatkan berbagai figur berpengaruh di tanah air.
Di antara tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut terdapat nama-nama terkenal seperti Gus Miftah, Raffi Ahmad, Erick Tohir, dan Cak Imin. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen Prabowo untuk melibatkan berbagai kalangan dalam pemerintahan mendatang, serta menciptakan kolaborasi yang kuat di antara para pemimpin.
Kunjungan para tokoh ini juga berkaitan erat dengan penyusunan jajaran nama yang akan bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto. Diskusi yang berlangsung di kediaman tersebut diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang tepat untuk memperkuat pemerintahan yang akan datang.
Salah satu sosok yang menarik perhatian dalam pertemuan itu adalah Stella Christie, seorang wanita berkacamata yang diundang untuk masuk dalam jajaran kabinet. Kehadirannya menimbulkan rasa penasaran di kalangan publik, terutama karena namanya kurang dikenal sebelumnya.
Stella Christie dikenal sebagai akademisi dan merupakan Guru Besar di Tsinghua University, China. Keahlian dan pengalamannya di bidang akademik dianggap akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemerintahan mendatang.
Dengan kehadiran tokoh-tokoh berpengaruh dan penambahan nama-nama baru seperti Stella Christie, Prabowo Subianto berusaha membangun kabinet yang tidak hanya kuat, tetapi juga representatif. Publik kini menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai susunan kabinet yang akan segera diumumkan.
Informasi mengenai kehadiran Stella Christie di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto diketahui melalui unggahan video yang dibagikan oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.real. Dalam video tersebut, Stella terlihat menghampiri sejumlah awak media untuk memberikan penjelasan tentang kedatangannya.
Stella Christie memperkenalkan dirinya sebagai seorang profesor dan guru besar di bidang ilmu kognitif. Dengan percaya diri, ia menjelaskan latar belakang akademisnya dan mengapa ia terlibat dalam jajaran kabinet yang akan datang.
Lebih menarik lagi, terungkap bahwa Stella adalah lulusan Harvard University, di mana ia meraih gelar sarjana dengan predikat Magna Cum Laude with Highest Honor pada tahun 2004. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar doktor di Northwestern University pada tahun 2010, menunjukkan pencapaian akademis yang mengesankan.
“Saya adalah ilmuwan cognitive science, adalah tentang bagaimana kita berpikir, tentang otak, tentang bagaimana pikiran yang memastikan manusia dan juga hewan dan juga AI, jadi ilmu saya adalah interdisiplineri,” kata Stella saat menjawab pertanyaan awak media dikutip akun Instagram
Stella Christie tidak memberikan penjelasan rinci mengenai tugasnya dalam kabinet Prabowo-Gibran yang akan datang. Ketika ditanya apakah ia akan memimpin Kementerian Riset dan Teknologi serta Pendidikan Tinggi di Indonesia selama masa kepemimpinan Prabowo, ia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Ia hanya menyebut akan membantu Prabowo mengembangkan Indonesia ke depan sesuai dengan keilmuannya. “Nanti Pak Prabowo menjelaskan,” tuturnya.
Stella Christie, yang enggan memperpanjang pembicaraan, meminta kepada awak media untuk menunggu penjelasan lebih lanjut dari Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa informasi yang lebih lengkap akan disampaikan oleh Presiden terpilih terkait peran dan tanggung jawabnya di kabinet mendatang.
“Itu nanti silakan pak prabowo yang akan berbicara langsung,” tandasnya.
Reaksi Warganet
“Cara ngomongnya keren, semoga kinerjanya nanti juga insya Allah keren ya prof,” tulis warganet.
“Kenapa bukan ibu ini yg viral dari dulu2, keren banget ada orang Indonesia dapat predika magna cum laude dari Harvard,” tulis lainnya.
“Wanita, Lulusan Harvard, Profesor, Guru Besar di China, Ilmuwan interdisiplenari, bagai berlian di tumpukan jerami,” tandas lainnya.
“Mending tetap jadi akademisi, mencerdaskan banyak orang, klo jd menteri sewaktu waktu ada reshuffle, selesai. Kenapa sih pos menteri gak diisi dari pejabat karir di masing” kementerian, mereka lebih paham dengan apa yg harus dilakukan, drpd orang” partai apalagi ketum partai, mereka sudah pasti fokusnya pada cara mendapatkan biaya logistik partai, dan darimana lagi klo bukan dari proyek di kementerian,” kata lainnya.
“Kalo ini baru TOP MANTAP IS THE BEST. Bismillah menteri pendidikan …hapus sistem zonasi, naikin gaji guru, hapus guru honorer, jadiin semua guru PNS,” sahut lainnya.
“Tolong pak Probowo, rekrut org2 yg berkualitas sesuai dg bidang nya. Trs gelarnya juga harus valid dg universitas yg jelas,” tulis lainnya.
( Sumber : viva.co.id )