Presiden Jokowi bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto
Jakarta – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara, menilai bahwa proses transisi pemerintahan dari Joko Widodo kepada calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, berlangsung dengan lancar. Menurutnya, tidak ada masalah signifikan yang muncul selama proses ini, yang menunjukkan stabilitas politik yang cukup baik di negara ini.
Igor menambahkan bahwa transisi yang berjalan mulus ini dapat menjadi indikasi positif bagi masa depan pemerintahan Prabowo. Ia berharap, dengan kondisi yang kondusif ini, Prabowo dapat segera fokus pada program-program kerja dan kebijakan yang akan dijalankan untuk kemajuan bangsa.
“Transisi Jokowi ke Prabowo ini yang terbaik dalam sejarah bangsa Indonesia,” kata Igor saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.
Igor Dirgantara menjelaskan bahwa Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian pemerintahan, dimulai dari era Orde Lama, berlanjut ke Orde Baru, dan kemudian memasuki masa reformasi. Setiap periode tersebut memiliki tantangan dan dinamika politik yang berbeda, menciptakan situasi yang sering kali tidak stabil.
Namun, menurut Igor, transisi pemerintahan saat ini menjadi yang paling mulus dibandingkan dengan yang sebelumnya. Ia mencatat bahwa tidak ada gejolak politik besar yang mengganggu proses pergantian kepemimpinan kali ini, menandakan adanya kemajuan dalam stabilitas politik Indonesia.
“Seperti pada zaman presiden Sukarno ke Soeharto, ada permasalahan G30SPKI. Kemudian Soeharto terjadi reformasi, begitu juga ketika pergantian Megawati ke SBY ada permasalahan. Selanjutnya dari SBY ke Jokowi terdapat kasus Hambalang. Kalau sekarang ini paling mulus,” tuturnya.
Igor Dirgantara menekankan bahwa kelancaran transisi pemerintahan saat ini sangat penting untuk menjaga stabilitas politik di Indonesia. Ia menyatakan, kehadiran sejumlah tokoh dari kalangan profesional yang akan mendampingi Presiden terpilih, Prabowo Subianto, sejalan dengan visi kabinet zaken yang diusung oleh Prabowo dan Gibran.
Lebih lanjut, Igor mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen dari tokoh yang telah dipanggil untuk bergabung dengan tim Prabowo merupakan profesional di bidangnya. Hal ini menunjukkan komitmen untuk membangun pemerintahan yang efektif dan berorientasi pada kinerja.
Dengan dukungan dari berbagai tokoh yang berpengalaman, Igor optimis bahwa pemerintahan Prabowo akan mampu menghadapi tantangan yang ada dan mewujudkan program-program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Stabilitas politik ini diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk kemajuan Indonesia ke depan.
“Memang ada beberapa nama dari partai politik. Tapi karena jabatan menteri merupakan jabatan politik jadi itu wajar,” katanya.
Pada hari Senin, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang 49 tokoh yang dianggap sebagai calon menteri untuk bertemu di kediamannya yang terletak di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan. Pertemuan ini merupakan langkah awal dalam menyusun kabinet untuk pemerintahan yang akan datang.
Acara ini diharapkan dapat menjadi forum bagi Prabowo untuk mengenal lebih dekat para calon menteri dan mendiskusikan visi serta misi pemerintahannya. Dengan melibatkan tokoh-tokoh berpengalaman, Prabowo bertujuan membentuk tim yang solid dan efektif dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan.
Mereka dipanggil untuk ditempatkan di posisi pos kementerian yang telah dipersiapkan Prabowo. Para tokoh itu terdiri dari politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
( Sumber : viva.co.id )
