85 Warga Filipina Tewas Dan 5,7 Juta Orang Mengungsi Akibat Topan Trami - Inside Berita

85 Warga Filipina Tewas Dan 5,7 Juta Orang Mengungsi Akibat Topan Trami

Topan super Noru hantam Filipina menyebabkan banjir.

Jakarta – Topan Trami yang menerjang Filipina telah menyebabkan lebih dari 5,7 juta orang terpaksa mengungsi, sementara jumlah korban jiwa dilaporkan meningkat menjadi 85 orang, menurut laporan media lokal pada Minggu, 27 Oktober 2024. Kejadian ini menambah daftar panjang bencana alam yang menghantam negara tersebut.

Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional Filipina mengungkapkan bahwa lebih dari 5,78 juta individu, atau sekitar 1,41 juta keluarga, terpengaruh oleh badai ini. Ada sekitar 8.895 desa yang mengalami dampak signifikan, mengakibatkan kerusakan luas pada infrastruktur dan permukiman.

Pemerintah dan berbagai organisasi kemanusiaan kini berupaya memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak. Dengan situasi yang semakin mendesak, upaya pemulihan dan penanganan bencana diharapkan dapat berjalan cepat agar masyarakat yang terkena dampak bisa segera mendapatkan dukungan yang diperlukan.

“Sekitar 91.189 keluarga telah dipindahkan ke tempat penampungan di pusat evakuasi dan 158 kota dan kabupaten ditetapkan dalam keadaan darurat,” menurut Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional Filipina, dikutip dari Anadolu, Selasa, 29 Oktober 2024.

Mengutip informasi dari Anadolu Ajansi pada Selasa, 29 Oktober 2024, jumlah korban tewas akibat Topan Trami di Filipina telah meningkat menjadi 85 orang di seluruh negeri. Selain itu, laporan juga menyebutkan bahwa 33 orang mengalami luka-luka, sementara 26 orang masih dinyatakan hilang. Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan di berbagai daerah yang terdampak.

Badai tropis ini telah mengakibatkan kerusakan signifikan, mempengaruhi 520 ruas jalan dan 84 jembatan, serta merusak sekitar 27.640 rumah di berbagai wilayah. Dampak yang luas ini menambah kesulitan bagi masyarakat yang sudah berjuang untuk pulih dari bencana sebelumnya.

Dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan, otoritas setempat mengumumkan bahwa badai tropis baru, bernama Leon, sedang bergerak ke arah barat dengan kecepatan 30 kilometer per jam di atas Laut Filipina. Leon diperkirakan akan semakin menguat dalam 24 jam ke depan, menambah tantangan bagi upaya pemulihan yang sedang berlangsung.

Menurut Badan Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina, badai ini berpotensi berubah menjadi badai tropis yang kuat pada hari Senin dan bahkan bisa bertransformasi menjadi topan pada hari Selasa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan penduduk dan pemerintah setempat.

Dalam menghadapi ancaman baru ini, pemerintah Filipina berusaha untuk memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh badai yang akan datang.

Sementara itu, masyarakat yang terdampak oleh Topan Trami terus mendapatkan perhatian dari berbagai lembaga bantuan dan organisasi kemanusiaan. Mereka berupaya memberikan dukungan kepada korban, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan.

Dalam kondisi yang semakin sulit, solidaritas antarwarga dan dukungan dari pemerintah serta organisasi internasional menjadi sangat penting untuk membantu Filipina melewati masa-masa sulit ini. Keberanian dan ketahanan masyarakat Filipina akan sangat diuji dalam menghadapi bencana yang bertubi-tubi.

( Sumber : viva.co.id )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *