Satu orang meninggal dunia tersambar petir saat mengisi daya handphone (HP)
Jakarta – Dua perempuan mengalami musibah tragis setelah tersambar petir saat mengisi daya handphone di dalam kamar mereka di Kampung Babakan Seureuh, RT 05/03, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Cianjur, pada Minggu, 3 November 2024. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar dan menciptakan suasana duka yang mendalam.
Dalam insiden tersebut, satu korban bernama NI, yang berusia 17 tahun, dinyatakan meninggal dunia akibat sambaran petir. Sementara itu, teman sekamarnya, KH, yang juga berada di lokasi yang sama, mengalami luka ringan. Keduanya diketahui merupakan pendatang asal Lampung yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di desa tersebut.
Setelah kejadian, KH segera mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Cibeber untuk menangani luka-lukanya. Upaya cepat ini diharapkan dapat membantu pemulihan KH setelah mengalami pengalaman yang sangat traumatis.
Menurut keterangan Kapolsek Cibeber, AKP Tio, insiden memilukan ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB saat hujan deras disertai petir melanda kawasan tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, terutama saat petir menyambar.
Warga di sekitar diimbau untuk lebih berhati-hati, khususnya saat cuaca buruk, dan menghindari penggunaan perangkat elektronik yang terhubung dengan sumber daya listrik. Musibah ini menambah catatan mengenai pentingnya keselamatan di tengah ancaman cuaca yang semakin tidak menentu.
AKP Tio menjelaskan bahwa sambaran petir yang menimpa korban kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas mengisi daya ponsel yang dilakukan di dalam ruangan saat cuaca sedang ekstrem. Dalam kondisi seperti ini, risiko tersambar petir meningkat, terutama ketika ada aliran listrik yang terhubung dengan perangkat elektronik.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat, dengan intensitas petir yang tinggi, membuat situasi menjadi lebih berbahaya. Penggunaan perangkat elektronik di dalam ruangan selama cuaca buruk dapat memicu risiko yang tidak diinginkan, termasuk sambaran petir yang dapat berakibat fatal.
Polisi pun mengingatkan masyarakat agar lebih waspada saat menggunakan perangkat elektronik, terutama saat hujan lebat disertai petir. Kesadaran akan bahaya ini diharapkan dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati, terutama saat mengisi daya ponsel atau menggunakan alat listrik ketika terjadi petir,” ungkap AKP Tio.
Peristiwa tragis ini memicu rasa simpati yang mendalam di kalangan warga setempat, yang merasakan kesedihan akibat musibah yang menimpa para korban. Banyak dari mereka merasa terpukul dan berduka atas kehilangan yang dialami, menciptakan suasana empati di lingkungan sekitar.
( Sumber : viva.co.id )