Calon Bupati Indramayu Nomor Urut 3 Nina Agustina
Jakarta – Insiden yang melibatkan calon bupati Indramayu, Nina Agustina, memang menarik perhatian publik dan menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut menunjukkan bagaimana ketegangan politik dapat mempengaruhi interaksi antara kandidat dan masyarakat. Dalam video yang beredar, emosi Nina terlihat jelas ketika ia merasa rombongannya telah dicegat oleh pendukung lawan politiknya, Lucky Hakim.
Situasi ini mencerminkan persaingan yang semakin sengit dalam dunia politik, terutama menjelang pemilihan. Hal ini bisa jadi memicu berbagai reaksi dari publik, baik dukungan maupun kritik terhadap cara ia menangani insiden itu.
Ketegangan yang terjadi dalam momen ini bisa menjadi faktor penting dalam kampanye politik di Indramayu, dan bagaimana masing-masing calon merespons situasi ini akan berpengaruh pada persepsi masyarakat terhadap mereka.
“Kenapa kamu mencegat saya seperti ini? maksudnya apa dua dua begini, ngapain? saya jalan baik-baik meraka angka 2 (nomor urut cabup Lucky Hakim),” kata Nina Agustina dalam video yang diunggah kembali oleh akun Instagram @luckyhakimofficial.
“Ini orang-orangnya Lucky Hakim ya, saya dicegat sama orangnya Lucky Hakim,” tambah Nina.
Tindakan Nina Agustina untuk melaporkan warga tersebut ke polisi memang menunjukkan betapa seriusnya ia menanggapi situasi itu. Ancaman seperti ini bisa memperburuk suasana dan meningkatkan ketegangan antara pendukung kedua calon.
“Saya minta ditangkap malam ini, saya tungguin semuanya, tolong semua yang tadi mencegat saya duduk, saya minta dilaporkan semuanya, saya minta KTP-nya saya bawa ke Polsek,” ancam Nina Agustina ke warganya.
Calon bupati Indramayu, Lucky Hakim, memberikan tanggapan terkait viralnya video yang menunjukkan kemarahan calon bupati nomor urut 3, Nina Agustina, yang mengancam warganya akan dilaporkan ke polisi. Lucky merasa perlu menyampaikan klarifikasi karena namanya disebut-sebut oleh Nina terkait dengan “orangnya Lucky Hakim” dalam insiden tersebut.
Dalam penjelasannya, Lucky Hakim menegaskan bahwa warga yang dicurigai oleh Nina tidak mencegat rombongannya. Ia bahkan menunjukkan bukti berupa potongan video yang memperlihatkan saat rombongan Nina Agustina melintas, di mana hanya terdengar suara yang menyebut “nomor dua”.
Menurut Lucky, kebingungan ini muncul akibat ketidaktahuan warga dalam membedakan jenis kendaraan yang digunakan oleh kedua calon bupati. Meskipun kedua rombongan menggunakan mobil SUV berwarna hitam, terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya.
Lucky menjelaskan bahwa rombongan Nina Agustina menggunakan Mitsubishi Pajero Sport hitam, sementara rombongannya sendiri menggunakan Fortuner hitam, dan keduanya dikawal oleh mobil patroli polisi di depan. Penjelasan ini bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin terjadi di masyarakat seputar kejadian tersebut.
“Maaf ibu bupati bu Nina, masyarakat Indramayu itu mungkin lugu tak bisa membedakan antara mobil Fortuner hitam sama mobil Pajero hitam, karena mobil di depan kita itu sama-sama mobil polisi,” beber Lucky Hakim dalam video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya.
Lebih lanjut, Lucky menjelaskan bahwa mobil patroli polisi yang mengawal kedua rombongan juga merupakan jenis SUV. Mobil patroli yang digunakan oleh Nina Agustina adalah Honda CR-V, sementara rombongan Lucky Hakim menggunakan Suzuki Grand Vitara. Menurut Lucky, perbedaan ini dapat menyebabkan kebingungan di antara warga.
Lucky Hakim menegaskan bahwa ketika warga menyebut “Nomor Dua” saat rombongan Nina melintas, itu sebenarnya merupakan sebuah kesalahpahaman. Ia juga menekankan bahwa dalam video tersebut, tidak ada warga yang mencegat seperti yang dituduhkan oleh Nina.
( Sumber : viva.co.id )