Orang-Orang Di NTT Merasa Kecewa Karena Berita Tentang Erupsi Gunung Lewotobi Kalah Dengan Kasus Agus Salim - Inside Berita

Orang-Orang Di NTT Merasa Kecewa Karena Berita Tentang Erupsi Gunung Lewotobi Kalah Dengan Kasus Agus Salim

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Jakarta – Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) merasakan kekecewaan yang mendalam akibat kurangnya pemberitaan mengenai erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, yang belakangan ini menjadi sorotan warganet. Masyarakat merasa bahwa kejadian penting ini tidak mendapat perhatian yang layak dari media dan publik.

Julian Atzehna Consida, pemilik akun Instagram @zehnadacunha, menjadi penggagas template yang mencerminkan rasa frustrasi ini. Sejak Jumat, 8 November 2024, wanita asal Maumere, NTT, mulai membagikan template tersebut sebagai bentuk ungkapan hati masyarakat yang merasa diabaikan.

Hingga Rabu, 13 November 2024, lebih dari 27 ribu pengguna Instagram telah membagikan template yang sama, menunjukkan besarnya dukungan terhadap isu ini. Julian Atzehna menyertakan tiga paragraf dalam template tersebut yang mencerminkan kekecewaan warga NTT, terutama terkait minimnya liputan tentang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang sudah terjadi sejak 3 November 2024.

Warga NTT merasa bahwa perhatian media lebih tertuju pada berita lain, seperti kasus Agus Salim. Agus Salim adalah korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh bawahannya sendiri, JJS (18), pada 1 September 2024, di Cengkareng, Jakarta Barat. Kejadian ini telah menarik banyak perhatian dari publik dan media.

Kekesalan masyarakat NTT semakin meningkat ketika mereka membandingkan dua peristiwa tersebut, merasa bahwa erupsi gunung yang dapat memengaruhi keselamatan dan lingkungan mereka tidak mendapatkan perhatian yang sama. Mereka berharap media dapat lebih sensitif dan responsif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan bencana alam yang terjadi di daerah mereka.

“Berita mengenai Gunung Lewotobi Laki-laki sejak 03 November sampai hari ini tidak se-trending ‘Agus disiram air keras’ atau seramai Arafah dilabrak tetangga gegara punya mobil tiga’,” bunyi paragraf pertama.

Dalam paragraf kedua, sebagai seorang warga NTT, ia mengungkapkan rasa sedihnya terkait kondisi saudara-saudara di Flores Timur yang tampak ditinggalkan untuk menghadapi bencana alam yang mengerikan ini. Rasa prihatin mendalam muncul ketika melihat bagaimana mereka berjuang sendirian tanpa dukungan yang memadai dari pemerintah atau media.

“Sungguh sedih, kami masyarakat Nusa Tenggara Timur harus bergotong-royong sendiri untuk mengatasi derita saudara-saudara kami di Flores Timur, bahkan sumbangan di kitabisa pun tidak sebanding dengan yang didapatkan Agus yang berujung kontroversi,” bunyi paragraf dua.

Di akhir paragraf, Julian Atzehna menyampaikan harapannya bahwa dengan membagikan template ini, lebih banyak orang akan menyadari erupsi Gunung Lewotobi dan terdorong untuk memberikan bantuan kepada warga Flores Timur. Ia percaya bahwa kesadaran masyarakat yang meningkat dapat mendorong solidaritas dan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang terkena dampak bencana.

“Berita mengenai Gunung Lewotobi Laki-laki sejak 03 November sampai hari ini tidak se-trending ‘Agus disiram air keras’ atau seramai Arafah dilabrak tetangga gegara punya mobil tiga’,” bunyi paragraf pertama.

Julian berharap inisiatif ini dapat membuka mata banyak orang mengenai situasi sulit yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah tersebut. Dengan perhatian yang lebih besar, dia yakin bahwa bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak erupsi dapat segera tercapai.

“Tolong bantu kami, bantu usap air mata kami. Rumah kami sudah diambil gunung Lewotobi, tempat tidur kami sudah diselimuti abu vulkanik, sehingga kami butuh kalian lihat dan peluk,” pungkasnya.

( Sumber : viva.co.id )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *