Presiden Prabowo Bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres
Jakarta – Tak lama setelah dilantik, Presiden Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja ke sejumlah negara. Selama perjalanan tersebut, ia selalu mengenakan peci hitam, yang menjadi ciri khas budaya Indonesia, sebagai simbol identitas nasional saat berinteraksi dengan pemimpin dunia lainnya.
Dalam forum APEC CEO Summit 2024, Prabowo tampak mengenakan jas formal dan peci hitam, didampingi oleh para menteri kabinet Merah Putih yang turut serta. Penampilan ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Indonesia dalam menjalin kerja sama internasional di berbagai bidang.
Setelah itu, saat tiba di Brasil untuk menghadiri KTT G20, Prabowo dan para menterinya tetap mengenakan peci hitam. Keberadaan peci tersebut menarik perhatian masyarakat Brasil, yang menunjukkan ketertarikan terhadap simbol budaya Indonesia dalam konteks pertemuan global ini. Hal ini menegaskan pentingnya identitas nasional di panggung internasional.
Selain hadir di forum-forum internasional, Presiden Prabowo Subianto juga mengenakan peci hitam saat melakukan kunjungan ke China pada 9 November 2024, di mana ia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Keesokan harinya, peci hitam tersebut kembali terlihat saat pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden. Pemilihan peci hitam dalam berbagai kesempatan tersebut menegaskan komitmen Prabowo untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia di kancah global.
Bagi masyarakat Indonesia, peci hitam bukan hanya sekadar penutup kepala atau aksesori, melainkan simbol yang kaya akan makna. Sejak masa perjuangan untuk kemerdekaan, peci hitam telah menjadi representasi penting dalam diplomasi dan identitas nasional. Kehadiran peci ini dalam setiap kesempatan resmi mencerminkan kebanggaan dan warisan budaya yang terus dijunjung tinggi.
Presiden RI Prabowo Subianto di KTT APEC 2024
Sejarah mencatat bahwa Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, adalah sosok yang identik dengan peci hitam. Proklamator Kemerdekaan ini selalu mengenakan peci hitam dalam setiap kesempatan, termasuk saat menghadiri konferensi internasional dan bertemu dengan pemimpin dunia. Dengan demikian, peci hitam menjadi simbol yang menghubungkan generasi pemimpin Indonesia, mencerminkan perjuangan dan harapan bangsa dalam arena global.
Peci hitam, sebagai ciri khas Indonesia, telah lama dianggap sebagai simbol identitas nasional yang menyatukan masyarakat selama masa perjuangan melawan penjajahan. Penggunaan peci ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi lambang persatuan dan semangat juang rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Dalam konteks diplomasi, simbol peci hitam memiliki makna yang sangat penting. Dengan mengenakan peci hitam, Presiden Prabowo Subianto seolah-olah ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia tetap berpegang pada nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendiri negara. Ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia terlibat dalam hubungan internasional, identitas budaya tetap menjadi prioritas.
Peci hitam yang dikenakan oleh Prabowo dan anggota kabinetnya dalam berbagai forum internasional menjadi simbol kekuatan dan ketahanan budaya Indonesia. Di tengah gempuran budaya modern yang semakin mengglobal, penggunaan peci ini menegaskan bahwa nilai-nilai budaya lokal tetap relevan dan tidak akan hilang.
Melalui penampilan ini, Indonesia menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan dari luar, bangsa ini tetap menghargai dan melestarikan warisan budayanya. Peci hitam menjadi pengingat bahwa identitas nasional harus tetap dijaga, terlebih di era globalisasi yang semakin mendominasi.
Dengan demikian, peci hitam bukan hanya sekadar aksesori, tetapi merupakan pernyataan tegas tentang jati diri Indonesia. Melalui simbol ini, masyarakat diajak untuk terus berbangga akan budaya dan sejarah mereka, serta berkomitmen untuk meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya.
( Sumber : viva.co.id )
