Dharma Pongrekun Merasa Dicurangi dari Serangan Fajar, Klaim Menang di Atas 52 Persen Suara - Inside Berita

Dharma Pongrekun Merasa Dicurangi dari Serangan Fajar, Klaim Menang di Atas 52 Persen Suara

Cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Sumber : VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Dharma Pongrekun-Kun Wardana, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, mengklaim bahwa mereka seharusnya memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan suara di atas 52 persen.

Menurut Dharma, banyak faktor yang mempengaruhi hasil pemilihan, termasuk dugaan kecurangan yang terjadi selama proses pemungutan suara. Ia menyoroti praktik serangan fajar dan pemberian uang kepada pemilih menjelang waktu pencoblosan sebagai tindakan yang tidak adil dan merugikan.

Dharma juga mengakui bahwa mereka menerima pengakuan dengan perolehan suara sekitar 10 persen, namun mencatat bahwa pasangan calon yang maju secara independen mengklaim bahwa hampir 46 persen suara golput di Jakarta seharusnya diberikan kepada pasangan Dharma-Kun. Angka ini menunjukkan adanya ketidakpuasan yang signifikan di antara pemilih, yang dapat memengaruhi legitimasi hasil pemilihan.

Lebih lanjut, Dharma Pongrekun menegaskan bahwa banyak masyarakat Jakarta yang terdampak oleh praktik serangan fajar tersebut, di mana mereka seharusnya memilih dirinya tetapi dihadapkan pada tekanan dan iming-iming dari pihak lain. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan tentang integritas demokrasi di Jakarta dan pentingnya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah kecurangan di masa mendatang.

“Ini sebenarnya angka ril kemenangan kita, minimal seharusnya lebih dari 52 persen, 52,5 persen, bahkan bisa jauh lebih besar lagi karena belum ditambah kategori ketiga tadi, yaitu bentuk serangan fajar,” beber Dharma Pongrekun.

“Jumlah suara Dharma-Kun harusnya mayoritas, kita seharusnya menang, karena kita mendapat dukungan yang pertama dari pendukung yang memilih di TPS 10 persen, yang kedua pendukung yang tidak bisa hadir di TPS (Golput),” kata Dharma Pongrekun dikutip Instagram @fakta.jakarta.

“ketiga pendukung yang terkena serangan fajar jenis lainnya, mereka (pemilih) tidak mampu berbuat apa-apa, mereka tidak lagi bisa melaksanakan, mereka tidak punya hak memilih, karena sudah dikunci, karena sudah diambil haknya (surat suara),” sambung Dharma Pongrekun.

Dharma Pongrekun berbicara tentang video di media sosial yang menunjukkan bahwa salah satu paslon telah mencoblos belasan surat suara, yang dia yakini merupakan akibat dari serangan fajar.

“Ini kan viral, kenapa itu bisa terjadi? karena sudah mendapatkan sembako dan fulus, dana. sehingga KTP mereka diambil, itulah yang terjadi,” ujarnya.

Karena itu, menurut Cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun, dia dan pasangannya Kun Wardana seharusnya mendapatkan lebih dari 52% suara.

“Ini sebenarnya angka ril kemenangan kita, minimal seharusnya lebih dari 52 persen, 52,5 persen, bahkan bisa jauh lebih besar lagi karena belum ditambah kategori ketiga tadi, yaitu bentuk serangan fajar,” beber Dharma Pongrekun.

Dari delapan lembaga survei yang melakukan hitung cepat, atau quick count, enam di antaranya menempatkan pasangan Pramono-Rano (Si Doel) dengan suara rata-rata lima puluh persen. Suara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan suara rata-rata empat puluh persen, dan pasangan Dharma-Kun dengan suara rata-rata sepuluh persen.

( Sumber : viva.co.id )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *