WNI di Jepang Rampok dan Tusuk Lansia Gegara Judi Online Sumber : Instagram/fakta.indo
Jakarta – Seorang warga negara Indonesia berusia 24 tahun, Yogi Ageng Prayogo, ditangkap oleh polisi Jepang setelah terlibat dalam perampokan sadis terhadap pasangan tua di Kota Kakegawa, Prefektur Shizuoka. Yogi, yang dikenal sebagai peserta magang di sebuah perusahaan bahan baku di Jepang, ditangkap pada 27 November 2024. Insiden ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Yogi seharusnya menjalani masa magang yang positif di luar negeri.
Dalam perampokan tersebut, Yogi menggunakan kekerasan yang menyebabkan kedua korban, yang berusia 81 dan 78 tahun, mengalami luka tusukan parah. Saat ini, keduanya tengah dirawat intensif di rumah sakit akibat cedera yang diderita. Tindakan brutal ini tidak hanya menciptakan trauma bagi korban, tetapi juga mencoreng nama baik Indonesia di luar negeri.
Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mengungkapkan bahwa kecanduan judi online menjadi faktor utama di balik tindakan kejam Yogi. Ia menyatakan bahwa Yogi terdesak untuk mendapatkan uang guna melunasi hutang yang timbul akibat kebiasaannya berjudi.
“Pada tanggal 28 November 2024, KBRI Tokyo menerima informasi dari Kepolisian Kakegawa, Prefektur Shizuoka, yang menyampaikan tindakan penangkapan atas seorang WNI dengan inisial YAP, usia 24 tahun. Tindakannya menyebabkan kedua lansia berusia 81 tahun dan 78 tahun terluka parah dan dirawat di rumah sakit,” kata Judha, dalam keterangannya yang dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Selasa, 3 Desember 2024.
Banyak orang menganggap tindakan Yogi memalukan dan mencoreng reputasi Indonesia di mata dunia.
“Padahal rata rata gaji buruhpun wni di sana 20jtan/bulan. Masih aja kurang kenapa? Ya kurang lah orang duitnya buat judhi.”
“meresahkan! malu2in deh.”
“Jangan dibawa pulang, hukum aja di negara Jepang.”
“Seleksinya harus diperketat lagi, kalo model kayak gini tetep lolos bisa-bisa jepang gak mau ambil tenaga dari indo lagi.”
“Judi itu selain merugikan negara & diri sendiri juga bisa bikin malu negara sendiri.”
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kasus seperti ini dapat menyebabkan proses seleksi karyawan Indonesia yang ingin bekerja di Jepang menjadi lebih sulit.
“Terima kasih ya..karena ulah anda..sekarang proses screening setiap warga Indonesia yang mau masuk ke Jepang akan semakin diperketat…”
( Sumber : viva.co.id )