Gus Miftah menggalang dukungan kiai kampung di Tambakberas, Jombang Sumber : VIVA/Uki Rama
Jakarta – Gus Miftah Maulana Habiburrahman, utusan khusus Presiden, kembali menarik perhatian publik setelah sebuah video viral di media sosial menunjukkan dirinya melontarkan perkataan kasar ke seorang pedagang es teh. Dalam rekaman tersebut, saat berpidato di depan sekelompok orang, Gus Miftah terlihat menunjuk penjual es teh yang sedang menjajakan dagangannya dan bertanya dengan nada yang tinggi.
Video tersebut menjadi sorotan karena menyajikan momen yang dianggap tidak pantas bagi seorang tokoh publik. Dalam situasi tersebut, Gus Miftah tampak menunjukkan ketidakpuasan terhadap penjual es teh, yang menciptakan kesan negatif di mata banyak orang. Meskipun beberapa pihak berusaha membela tindakan Gus Miftah dengan menyatakan bahwa ia memiliki gaya dakwah yang khas, banyak orang tetap merasa bahwa perilaku tersebut perlu dievaluasi, terutama mengingat posisi dan tanggung jawabnya sebagai utusan resmi presiden.
“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual gobl*k,” ujarnya sambil disambut sorakan sebagian jamaah.
Banyak orang mengecam pernyataan Gus Miftah yang dianggap tidak pantas. Tindakan Gus Miftah, yang dianggap mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum, banyak dikecam oleh netizen.
“Tatapan mata penjualnya menahan kecewa, emosi dan malu. Penjual es teh ini kena prank Gus Miftah gak jadi borong esnya…. Malah maki si penjual es ‘ya sana dijual GOBL*K,” tulis akun @Lone_Lynx__ di media sosial X.

Gus Miftah baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya ditegur oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya Photo : VIVA.co.id/Andrew Tito
Gus Miftah akhirnya memberikan tanggapan mengenai kekacauan yang ditimbulkan setelah video dirinya yang memarahi seorang pedagang es teh viral di media sosial. Dalam pernyataannya, ia mengklaim bahwa ucapannya tersebut hanya merupakan lelucon dan tidak dimaksudkan untuk menyakiti hati penjual es teh atau siapa pun. Ia mengungkapkan rasa kecewa atas reaksi negatif yang diterima, dan berharap publik dapat memahami konteks dari perkataannya.
Meskipun Gus Miftah berusaha menjelaskan niat baik di balik ucapannya, banyak netizen yang tetap mengecam tindakan tersebut. Kritik yang datang tidak hanya terkait dengan isi ucapan, tetapi juga mengenai etika komunikasi seorang tokoh publik dalam situasi keagamaan.
“Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun,”ujar Gus MIftah.
Dengan mempertimbangkan keadaan yang tidak menyenangkan ini, Gus Miftah akan secara langsung meminta maaf kepada penjual es teh. Dia berharap permintaan maafnya nanti akan diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan.
“Kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” ucapnya.
“Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini yang merasa terganggu dengan candaan saya. Untuk itu saya meminta maaf,” lanjutnya.
Gus Miftah melihat peristiwa ini sebagai pelajaran bagi dirinya sendiri bahwa dia harus lebih berhati-hati saat berbicara, terutama saat berbicara di depan umum.
“Hal ini juga merupakan introspeksi pada saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan umum,” katanya.
( Sumber : viva.co.id )