Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
Jakarta – Otoritas Malaysia menyatakan bahwa lima orang WNI ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, setelah menyerang Kepala Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang sedang melakukan patroli.
Menurut Datuk Hussein Omar Khan, kepala kepolisian Selangor, kapal yang ditumpangi WNI menabrak kapal APMM yang sedang melakukan patroli.
“Dalam insiden tersebut, anggota APMM melepaskan beberapa tembakan untuk membela diri ketika dua tersangka, yang bersenjata parang, menyerang mereka,” kata laporan Kantor Berita Bernama, dikutip Senin (27/1).
Satu orang tewas dalam insiden itu dan empat lainnya terluka. Tiga orang yang terluka dibawa ke rumah sakit Serdang, dan satu korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit Klang.
Sementara itu, Kapten Abdul Muhaimin Muhammad Salleh, Direktur Maritim Selangor, memberi tahu MMEA tentang kapal yang terdampar di sekitar 0,4 mil laut barat daya Pulau Carey.
“Dua orang yang diduga warga negara Indonesia ditemukan di dalam perahu. Satu orang dipastikan tewas di tempat, sementara seorang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Klang untuk menjalani perawatan,” katanya.
KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk WNI yang terluka dan melihat jenazah korban.
Selain itu, KBRI akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong penyelidikan lebih lanjut mengenai kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan dalam insiden tersebut.
Pada hari Minggu (26/1) Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha juga berbicara tentang perlawanan.
“Penembakan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan. Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami,” ucap Judha.
Sumber Kumparan