Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersalaman dengan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hayashi Yoshimasa setelah melakukan pertemuan di Tokyo, Jumat (21/6/2024). (ANTARA/HO-Kemenperin)
Jakarta – Pemerintah Indonesia menegaskan niatnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan industri dengan Jepang, sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi dan meningkatkan perekonomian negara. Hal ini diungkapkan dalam berbagai pertemuan antara perwakilan kedua negara selama kunjungan kerja yang dilakukan baru-baru ini.
Dalam rangka membahas program-program kerja sama antara kedua negara, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hayashi Yoshimasa di Tokyo, Jumat (21/6).
“Kami mengharapkan dukungan Kepala Sekretaris Kabinet dalam kerja sama ekonomi industri kedua negara,” kata Agus, dalam siaran pers Kemenperin di Jakarta, Minggu.
Hubungan kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang terjalin melalui berbagai forum internasional dan perjanjian strategis, seperti Indo Pasific-Economic Framework for Presperity (IPEF), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dan ASEAN-Jepang Comprehensive Economic Partnership Agreement (AJCEPA).
Pada pertemuan Menperin dengan Yoshimasa, keduanya menyambut baik selesainya perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang telah berjalan sejak 2019 dan mengharapkan implementasinya dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah menjadi salah satu mitra investasi dan perdagangan terpenting bagi Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kapasitas industri lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kedua negara.
Kedua pihak berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan bilateral ini melalui dialog yang terbuka dan berkelanjutan, serta berbagai inisiatif kerja sama yang saling menguntungkan. Langkah-langkah konkret akan terus diupayakan untuk menjaga momentum positif dalam kerja sama ekonomi dan industri antara Indonesia dan Jepang ke depannya.
Saat ini Indonesia sedang melakukan proses aksesi dalam tahap penyusunan nota kesepahaman awal yang menguraikan bagaimana kebijakannya selaras dengan standar OECD. Nota kesepahaman ini tengah disusun melalui proses penilaian mandiri dan diharapkan akan rampung pada akhir tahun 2024.
(Sumber Antaranews)