Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengeluarkan pernyataan yang mengkhawatirkan tentang potensi krisis kelaparan di Indonesia. Menurut Mentan, kondisi saat ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam risiko tinggi menghadapi krisis kelaparan yang dapat memengaruhi sekitar 45 juta penduduk.
Hal tersebut dikatakan jika pemerintah tidak bisa menggenjot produk pangan, khususnya beras selama 3 bulan ke depan (Juli, Agustus, September).
Menurutnya krisis kelaparan ini bisa memengaruhi 7-16% penduduk. Dengan jumlah penduduk Indonesia pada 2024 ini mencapai 281.603.800 jiwa, artinya sekitar 19.712.266-45.056.608 jiwa rawan kelaparan.
“Ada 59 negara terancam rawan kelaparan, ada 10 negara sudah kelaparan. Saudara kita, kita cek tadi bertambah lagi ada 970 juta (orang) kelaparan saat ini. Ini ada beberapa negara, Kongo, Nigeria, Sudah, Afganistan, dan seterusnya. Ini kondisi kelaparan saat ini, Indonesia termasuk rawan, rentan kelaparan 7-16%” katanya dalam Acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2024 di Kantornya, Selasa (25/6/2024).
Untuk mengatasi permasalahan ini Amran menyebut pihaknya sudah menyiapkan tiga program unggulan yang dapat membantu tingkat produksi pangan dalam negeri dan sudah berjalan. Yakni program pompanisasi sawah, program opla (optimalisasi lahan pertanian), dan terakhir program padi gogo.
Untuk program pompanisasi ia menyebut saat ini pemerintah sudah membagikan sekitar 24.000 unit pompa air ke wilayah-wilayah pertanian untuk segera dipasang. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan 46.000 unit pompa lainnya yang siap untuk dibagikan ke berbagai daerah.
Karenanya ia meminta dengan sangat agar setiap pemda dapat memantau dan turun langsung dalam mengamankan komoditas pangan di wilayahnya masing-masing.
“Bapak Ibu sekalian, tolong Kadis (Pertanian) Kabupaten, Anda ujung tombak. Tolong Kadis Provinsi, tolong sampaikan salam hormat saya kepada Bupati Gubernur kami komunikasi dengan Mendagri agar perhatian serius sektor pangan hari ini sangat kritis dan ini bisa berbahaya kalau kita tidak serius,” pungkasnya.
Mentan mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat luas untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini. Upaya perlu dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan produksi pangan tetapi juga untuk memastikan distribusi pangan yang adil dan merata ke seluruh wilayah Indonesia.
(Sumber DetikFinance)