Peta pusat gempa bumi yang terletak di laut pada kedalaman 12 kilometer dengan koordinat 1,30° LU ; 126,11° BT atau yang berjarak 110 kilometer arah Tenggara Kabupaten Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (17/7/2024). ANTARA/HO-BMKG
Jakarta – Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi pagi ini di wilayah Pantai Utara Pulau Batang Dua di Ternate, Maluku Utara, disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan dangkal yang menujam ke atas lempeng Laut Maluku.
“Berjenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Walau bagaimanapun, ia memastikan bahwa gempa dengan parameter terbaru dengan magnitudo 5,4 tersebut tidak menghasilkan tsunami.
Menurut Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang beberapa wilayah di Maluku Utara dan Sulawesi Utara pada Rabu pagi pukul 06.39 WIB.
Gempa tersebut terletak di laut dengan koordinat 1,30° LU ; 126,11° BT, berjarak 110 kilometer arah Tenggara Kabupaten Bitung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 12 kilometer.
Selain Ternate, kata dia, guncangan gempa dirasakan beberapa saat di daerah Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Bitung, Tomohon, Sitaro, dan Bolaang Mongondow Timur, dengan skala intensitas III MMI.
Tidak ada laporan tentang kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi sampai Rabu pagi (17/07).
Sampai hasil analisis peristiwa yang menyeluruh disampaikan oleh BMKG, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Aplikasi online infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat adalah cara umum untuk mendapatkan informasi tentang hasil analisis.
Sumber Berita Antaranews
