Wisata Labuan Bajo Bisa Lumpuh Jika TN Komodo Ditutup - Inside Berita

Wisata Labuan Bajo Bisa Lumpuh Jika TN Komodo Ditutup

Dok. Menlhk.go.id

Jakarta – Diperkirakan penutupan aktivitas wisata di Taman Nasional Komodo (TNK) pada tahun 2025 akan mengancam pariwisata Labuan Bajo.

Menurut Inocentius Peni, Ketua Komisi III DPRD Manggarai Barat, TNK, bersama dengan komodonya, telah menjadi ikon pariwisata Labuan Bajo dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang ke destinasi pariwisata yang superprioritas ini.

Jika TNK untuk wisata ditutup pada tahun 2025, mungkin akan mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.

“Sangat banyak pengusaha kecil sampai besar telah berinvestasi di industri pariwisata yang berpotensi merugi kalau jumlah wisatawan ke Labuan Bajo menurun drastis akibat penutupan TNK. Akan banyak hotel yang okupansinya rendah, perjalanan wisata sepi, travel agent akan tutup, industri kerajinan akan mati, pengusaha kuliner, dll pasti bangkrut,” kata Ino, Rabu (17/7/2024).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyatakan bahwa penutupan TNK dapat menyebabkan PHK di sektor pariwisata Labuan Bajo.

Kondisi ini akan menambah jumlah pengangguran di Manggarai Barat. Upaya untuk menurunkan jumlah orang miskin akan menjadi lebih sulit.

“Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri pariwisata saat ini sangat besar. Jika TNK ditutup, wisatawan menurun drastis maka gelombang PHK pasti sangat besar, pengangguran meningkat akhirnya upaya mengurangi angka kemiskinan tidak bisa diwujudkan,” terang Ino.

“Karena ikon saat ini masih TNK maka sangat tidak cukup waktu untuk satu tahun ke depan mempersiapkan destinasi lain yang nilai jualnya setara TNK,” lanjut dia.

Ino mengatakan bahwa TNK telah melakukan kampanye pariwisata yang signifikan untuk menarik wisatawan sejak Sail Komodo 2013. Selain itu, Komodo telah diperkenalkan dalam kegiatan Paviliun Indonesia di Nations with Wonders at Expo 2020, yang diadakan di Expo 2020 Dubai, dan telah dimasukkan ke dalam 7 keajaiban dunia.

“Itu adalah upaya promosi Komodo untuk mendatangkan wisatawan,” ujarnya.

Dia menyatakan bahwa Labuan Bajo adalah destinasi pariwisata yang sangat penting, tentu saja karena komodo sebagai simbolnya.

Dengan cara yang sama, Bandara Komodo akan memulai penerbangan langsung ke luar negeri untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Labuan Bajo, yang simbolnya adalah komodo.

“Dan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pempus dan Pemda, semuanya karena ingin banyak wisatawan datang menikmati indahnya kawasan TNK,” kata Ino.

“Pemerintah sudah menjadikan sektor pariwisata sebagai leading sector pembangunan ekonomi Manggarai Barat. Hal itu karena menjual TNK sebagai destinasi utamanya,” lanjut dia.

Pemda Manggarai Barat Tak Kuasa Menolak

Ino mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Barat sulit mencegah pemerintah pusat menutup TNK karena tak memiliki kewenangan otoritatif atas kawasan yang menjadi destinasi favorit wisatawan tersebut. Adapun TNK dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BTNK.

“Posisi kami, Pemda Manggarai Barat, yang secara otoritatif sangat lemah terkait TNK, maka sulit rasanya mencegah niat Pempus (pemerintah pusat) kalau hendak menutup TNK karena mereka yang menguasainya,” ujar Ino.

Ia hanya meminta BTNK mempertimbangkan secara matang rencana penutupan TNK tersebut. Jika TNK harus ditutup, ia mengusulkan tidak dilakukan penutupan total. Penutupan dilakukan pada hari tertentu atau pada lokasi tertentu di kawasan TNK.

“Kalau harus ditutup, maka penutupannya jangan total. Bisa hari tertentu, bisa lokus tertentu secara terbatas,” kata Ino.

Ia juga meminta pemerintah pusat mulai sekarang mempersiapkan kawasan lain di Selatan Labuan Bajo untuk dijadikan kawasan baru pengembangan hewan komodo.

“Dukungan pemerintah pusat untuk peningkatan dan pengembangan destinasi wisata di luar TNK harus ditingkatkan,” tegas Ino.

Diketahui bahwa BTNK berencana menutup aktivitas wisata di wilayah TNK. Belum diketahui apakah akan ditutup secara keseluruhan atau hanya pada hari tertentu.

BNTK sedang mempelajari rencana penutupan wisata di TNK. Diharapkan penutupan kunjungan ke tempat wisata populer di Indonesia pada pertengahan tahun depan.

(Sumber Berita Detiktravel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *