Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya Tedi Rizalihadi berkesempatan mencoba kecanggihan jet tempur Rafale milik Angkatan Udara dan Antariksa Perancis yang dibawa untuk Misi Pegase 2024, Kamis (25/7/2024). Tedi terbang backseat dengan dipiloti penerbang Angkatan Udara dan Antariksa Perancis, Kapten Braam Gouda. Rute penerbangannya Terminal Selatan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma-Pelabuhan Ratu.(Dok. Koopsudnas)
Jakarta – Panglima Komando Operasi Udara Nasional Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Prancis dengan cara mencoba kecanggihan pesawat tempur Rafale pada Kamis (25/7).
“Penerbangan ini menandakan langkah penting dalam memperdalam hubungan bilateral Indonesia dan Prancis, khususnya di bidang pertahanan,” kata Tedi dalam siaran pers resmi TNI AU yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Tedi mencoba pesawat tempur Rafale milik Prancis itu di terminal selatan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Dalam siaran pers yang sama dijelaskan kegiatan pencobaan pesawat tempur itu merupakan rangkaian kegiatan Pegase 2024 dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dikunjungi di wilayah Indo-Pasifik.
Sebelum terbang dengan pesawat tempur Rafale, Marsdya Tedi menjalani tes kesehatan terlebih dahulu. Setelah itu, Tedi juga menjalani safety briefing yang dihadiri para pejabat tinggi TNI AU dan Pegase Mission Commander Brigadier General Guillaume Thomas.
Tedi akhirnya mengudara dengan pesawat tempur Rafale setelah berbagai pemeriksaan. Dia menikmati keunggulan teknologi pesawat selama 70 menit di udara.
Tedi mengatakan dia senang setelah sesi terbang dan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan militer Indonesia dengan Prancis.
Sebelum ini, Indonesia telah disebut sebagai salah satu klien pesawat tempur Rafale yang dibuat oleh Prancis.
Tercatat bahwa Kementerian Pertahanan telah memperoleh 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis sebagai bagian dari kontrak pembelian tahap ketiga yang efektif untuk 18 unit terakhir.
Kontrak efektif memungkinkan Dassault Aviation mulai membuat 18 unit terakhir jet tempur Rafale yang dipesan oleh Indonesia, kata Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan.
“Kemhan RI sebelumnya telah mengefektifkan kontrak pengadaan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation pada September 2022 sejumlah enam unit, dan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Totalnya, pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit,” kata Edwin, Selasa (9/1).
Dia menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2026.
(Sumber Berita Antaranews)