Tamara Tyasmara tak kuat melihat video CCTV kematian Dante diputar dan pilih keluar ruangan sidang. Foto: Ahsan/detikhot
Jakarta – Dalam kasus kematian anak Angger Dimas dan Tamara Tyasmara yang dikenal sebagai Dante, sidang kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan agenda keterangan dari saksi ahli. Sidang tertutup ini juga memiliki rekaman CCTV.
Dokter Farah Kaurow SPFM, ahli forensik digital dari RS Polri; Albert C Sutanto, Pengurus Besar Akuatik Indonesia atau Pelatih Renang tim Indonesia; dan Hery Priyanto, ahli forensik digital dari RS Polri, adalah saksi dalam sidang ini.
Hakim Ketua, Immanuel, memutuskan agar sidang dilakukan secara tertutup, dan kamera CCTV ditempatkan di tempat kejadian perkara di ruang sidang.
“Memanggil Hery Priyanto untuk melakukan pemeriksaan ahli. Dengan ini kami menyatakan sidang ditutup,” kata Immanuel dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, pada Senin (19/8/2024).
Orang tua korban tetap diizinkan hadir di ruang sidang. Namun, hakim meminta keluarga korban tidak menyebarkan apa yang terjadi di persidangan.
“Jadi orang tua hanya untuk melihat. Ini tidak bisa dijadikan (bahan) komunikasi di luar. Ini yang diperbolehkan di ruang sidang hanya papa mamanya (korban). Keluarga tidak bisa (masuk). Di luar sidang akan kita jaga (orangtua tidak ngomong),” lanjutnya.
Ibunda Dante, Tamara Tyasmara, sebelumnya tidak siap melihat rekaman CCTV yang menunjukkan Yudha Arfandi membenamkan Dante.
Saya tidak siap untuk melihat rekaman CCTV lagi. Tamara Tyasmara menyatakan, “Saya akan keluar dari ruang sidang jika rekaman CCTV diputar lagi. Cukup sekali saja melihat rekaman CCTV, yang pertama saja tidak kuat, apalagi ini.”
Sumber DetikHot
