Rusia Sebut Ukraina Coba Serang PLTN Kursk dengan Pesawat Nirawak - Inside Berita

Rusia Sebut Ukraina Coba Serang PLTN Kursk dengan Pesawat Nirawak

Arsip foto – Rusia mengumumkan keadaan darurat di wilayah Kursk karena situasi yang menegangkan di wilayah tersebut, kata Kementerian Keadaan Darurat Rusia pada Jumat (9/8/2024). ANTARA/Xinhua/pri. (ANTARA/Xinhua) (ANTARA/Xinhua)

Istanbul – Serangan oleh Kiev yang dimulai lebih dari dua minggu lalu masih terjadi di wilayah perbatasan, Rusia mengklaim pada Jumat bahwa Ukraina mencoba menyerang PLTN Kursk dengan serangan pesawat nirawak.

“Pada malam 22 Agustus 2024, rezim Kiev berusaha melakukan tindakan terorisme nuklir dengan pesawat nirawak kamikaze di PLTN yang terletak di Kurchatov, wilayah Kursk,” kata sumber lembaga penegak hukum, menurut kantor berita negara Rusia TASS.

Sumber tersebut menyatakan bahwa sistem peperangan elektronik Rusia menembak pesawat nirawak Ukraina yang digunakan dalam serangan tersebut di “sekitar” PLTN.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada TASS bahwa dugaan serangan itu memerlukan tanggapan segera dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan mendefinisikan dugaan itu sebagai “tindakan terorisme nuklir.”

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan sehari sebelumnya bahwa Ukraina mencoba menyerang PLTN Kursk. Dia juga mengatakan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah diberitahu tentang keadaan tersebut.

Sementara penjabat Gubernur Alexey Smirnov menyatakan bahwa kondisi di pembangkit listrik tersebut stabil, Putin menyatakan bahwa IAEA berjanji akan mengirim spesialis untuk menilai kondisi di pembangkit listrik tersebut.

Setelah pernyataan Putin, Rafael Grossi, Kepala IAEA, menyatakan niatnya untuk memeriksa situasi di lokasi tersebut secara pribadi selama kunjungannya minggu depan.

Klaim Rusia tersebut belum direspons oleh otoritas Ukraina.

Pasukan Ukraina menyerbu wilayah perbatasan Rusia di Kursk sejak malam 5 Agustus hingga 6 Agustus. Ini terjadi ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah tersebut di dekat kota Sudzha, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut penyerbuan sebagai “serangan teroris” dan menuduh Kiev melakukan “provokasi skala besar” dan “penembakan tanpa pandang bulu.”

Beberapa hari kemudian, Zelenskiy mengakui bahwa itu adalah “operasi” yang dilakukan oleh pasukan Ukraina dan menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk membuat “zona penyangga” untuk mencegah serangan Rusia.


Sumber: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *