Menteri Rosan Blak-blakan Alasan Tesla Batal Investasi Di Indonesia - Inside Berita

Menteri Rosan Blak-blakan Alasan Tesla Batal Investasi Di Indonesia

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, di acara The 2nd Asia Zero Emmission Community (AZEC) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Agustus 2024

Jakarta – Klarifikasi dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengenai keputusan Tesla untuk membatalkan rencana investasi di Indonesia memberikan wawasan penting tentang tantangan yang dihadapi negara dalam menarik investasi besar dari perusahaan teknologi tinggi. Menurut Rosan, meskipun pemerintah telah berupaya menarik minat Tesla untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik mobil listrik, berbagai faktor, termasuk kesiapan infrastruktur dan regulasi, menjadi penghalang. Ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi investor asing.

Tesla, yang merupakan pelopor dalam industri mobil listrik (EV), memutuskan untuk mengalihkan rencananya membangun pabrik mobil listrik ke negara lain. Alasan utama yang dikemukakan adalah karena Indonesia belum sepenuhnya mengadopsi energi baru terbarukan (EBT), yang menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan investasi mereka. Pembatalan ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk meningkatkan fokus dalam pengembangan EBT dan infrastruktur yang mendukung, agar Indonesia tidak kehilangan peluang berharga dalam menarik investasi dari perusahaan-perusahaan global yang berkomitmen pada inovasi dan keberlanjutan.

“Kebetulan saya involve langsung pembicaraan dengan Tesla. Mereka mengalihkan investasi bukan ke kita salah satunya mereka bilang kita sebagai EV car tentunya semuanya ingin bersih istilah mereka,” kata Rosan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024.

“Tapi kalau mereka masuk ke kawasan industri kita, energi masih fosil fuel, energy kayak coal nggak in line dengan visi mereka,” ujarnya.

Pernyataan Rosan Roeslani menegaskan pentingnya bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan besar terkait keberlanjutan dan penggunaan energi bersih. Dalam konteks global yang semakin menekankan pada keberlanjutan dan perlindungan lingkungan, keputusan Tesla untuk membatalkan rencana investasi di Indonesia menjadi sinyal penting bahwa negara ini perlu mempercepat langkahnya dalam hal energi terbarukan dan kebijakan lingkungan.

Rosan menekankan bahwa untuk menarik investasi dari perusahaan-perusahaan teknologi tinggi, Indonesia harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan energi bersih dan kebijakan yang mendukung, sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dan berkelanjutan di masa depan.

“Ini yang kita tidak bisa pungkiri ke depan harus seperti itu. Kita ini mohon maaf, agak tertinggal. Saya contohkan satu company di Singapura, Sembcorp. Dia sudah punya 13 di Vietnam, kawasan eko di Vietnam. Dia akan buka lagi 18, 2-3 bulan ke depan. Dari situ sebagian besar 70 persen clean energi, sehingga investasi ke Vietnam lebih deras,” kata Rosan.

“Kita salah satu penikmat tapi tidak yang paling besar, masih ada Vietnam, Malaysia, Thailand, yang lebih banyak menikmati perpindahan investor ke negara-negara tersebut. Kalau lebih ditelusuri, kenapa? Salah satunya dari segi kemudahan berusaha, perizinan, kepastian hukum, istilah mereka rule of law salah satu PR kita,” ujarnya.

( Sumber : viva.co.id )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *