VIVA.co.id/Edwin Firdaus
Jakarta – Suasana di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada pagi hari, 4 September 2024, tampak meriah dan penuh warna dengan kehadiran puluhan anak-anak yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Kehadiran mereka menambah kehangatan dan kemeriahan suasana menyambut kunjungan kenegaraan yang sangat spesial. Anak-anak tersebut tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga semangat kebersamaan dalam menyambut tamu kehormatan.
Kunjungan Paus Fransiskus, Kepala Negara Vatikan dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia, ke Istana Merdeka hari ini adalah momen bersejarah dan signifikan. Dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, kunjungan ini merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Vatikan, serta membahas berbagai isu penting baik di tingkat bilateral maupun global. Kehadiran Paus diharapkan akan membuka jalan bagi dialog yang lebih dalam mengenai isu-isu keagamaan, toleransi, dan perdamaian dunia.
Penyambutan yang melibatkan anak-anak dengan pakaian adat daerah ini menunjukkan keragaman budaya Indonesia dan semangat hangat dalam menyambut tamu kehormatan. Para tamu undangan, termasuk awak jurnalis dari berbagai media internasional, dapat merasakan suasana yang penuh warna dan penuh makna dari momen ini.
Presiden Jokowi dijadwalkan menyambut Paus Fransiskus dengan upacara kenegaraan, yang akan melibatkan serangkaian prosesi resmi sebagai bentuk penghormatan. Kunjungan ini diharapkan dapat membawa dampak positif dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara, serta memberikan pesan yang kuat tentang toleransi, perdamaian, dan dialog antaragama.
“Bapak Presiden akan menerima kunjungan kenegaraan Yang Mulia Paus Fransiskus di Istana Merdeka pukul 09.30 WIB,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya.
“Kunjungan tersebut diawali dengan Upacara Kenegaraan di halaman depan Istana Merdeka,” kata Yusuf menambahkan.
“Selain itu juga akan ada pertemuan dengan para tokoh agama dan korps diplomatik di Istana Negara,” imbuhnya.
( Sumber : viva.co.id )
