Nasi Tumpeng
Jakarta – Baru-baru ini, warganet di jagat maya dihebohkan oleh pemandangan tak biasa yang terjadi di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Karawang. Dalam sebuah video yang viral, ribuan nasi tumpeng yang seharusnya menjadi bagian dari perayaan tersebut justru dibuang tanpa alasan yang jelas. Kejadian ini menarik perhatian publik, terutama setelah dibagikan oleh akun Instagram @cretivox yang mengutip video dari TikTok milik @vickyfamily pada Minggu, 16 September 2024.
Video yang beredar menunjukkan sejumlah warga bersama petugas kebersihan membuang nasi tumpeng ke dalam tempat sampah. Nasi tumpeng yang tampak tidak layak untuk dikonsumsi itu dibiarkan begitu saja di bawah tanah dengan plastik terbuka. Dalam tayangan tersebut, nasi tumpeng yang kaya akan lauk pauk itu dikeluarkan dari nampan bulat dan dibuang ke tong sampah berwarna hijau.
Dari informasi yang diperoleh, ribuan nasi tumpeng yang dibuang itu awalnya disusun dengan indah membentuk peta Karawang. Acara perayaan ini tidak hanya menarik perhatian karena jumlah nasi tumpeng yang melimpah, tetapi juga karena berhasil memecahkan rekor MURI dengan pembuatan 1.600 nasi tumpeng berbentuk peta Karawang.
Pembuatan nasi tumpeng dalam rangka perayaan HUT Karawang melibatkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perusahaan, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya. Kerja sama ini bertujuan untuk menghasilkan makanan istimewa yang mewakili semangat kebersamaan dalam merayakan hari jadi kota. Namun, setelah selesai dibuat, ribuan nasi tumpeng yang telah dipersiapkan justru berakhir tragis dengan dibuang ke tong sampah.
Menanggapi viralnya video yang menunjukkan pembuangan nasi tumpeng tersebut, Bupati Karawang Aep Syaepuloh memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa nasi tumpeng yang dibuang adalah yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, mengingat banyaknya usaha dan sumber daya yang telah dikerahkan untuk pembuatan makanan tersebut.
Meski demikian, Aep Syaepuloh memastikan bahwa sebagian tumpeng yang masih dalam kondisi baik langsung dibagikan kepada masyarakat untuk dinikmati bersama. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa makanan yang telah disiapkan tidak sia-sia.
Reaksi Warganet
“itu kan masih layak makan semua, kenapa ga disumbangin ke orang yang membutuhkan aja dah, sebanyak itu loh & masa gaada 1 aja orang yg kepikiran untuk menyumbangkan tumpeng itu?” tulis warganet.
“Ga abis pikir sih, bisa2nya bikin peta pake tumpeng secara itu makanan logikanya mudah basi,” sahut lainnya.
“Aneh2 aja ngide make tumpeng. Di jemur ketutup plastik gitu gimana ga cepet basi dan akhirnya mubadzir :(,” kata lainnya.
“Kenapa gak di kasih ke yang membutuhkan aja,” tandas lainnya.
“mau yg dibuang itu layak atau ga layak, apapun dah, harusnya udah tau lah resikonya bakal buang buang makanan dalam jumlah besar, kenapa malah bikin gebrakan gini ya? yang bangga berapa persen sih warga karawang sama gimik begini?” seru lainnya.
“Pasti Tuhan marah. Liat aja kapan kalian bakal ngerasain gmn membuang makanan sia2. Naudhubillah,” tulis lainnya.
( Sumber : viva.co.id )