Habib Bahar bin Smith hadiri reuni 212 di TMII, Jumat, 2 Desember 2022.
Jakarta – Guru Gembul baru-baru ini memenuhi undangan Rabithah Alawiyah untuk mengupas tuntas polemik mengenai nasab para habib yang tengah menjadi perdebatan hangat di masyarakat. Diskusi ini menarik perhatian banyak kalangan, baik yang mendukung maupun yang menentang.
Dalam pemaparannya, Guru Gembul menjelaskan bahwa masalah nasab ini muncul akibat tindakan beberapa habib itu sendiri. Menurutnya, sejumlah perilaku kontroversial yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad, seperti Bahar bin Smith, telah merusak citra habib di mata masyarakat.
“Kaum Muslim semakin marah ketika melihat tindakan kontroversial yang dilakukan atas nama keturunan nabi, seperti meminta para santri mencium kaki Habib Bahar,” kata Gembul di YouTube Nabawi TV beberapa waktu lalu.
Guru Gembul mengungkapkan keprihatinannya terhadap sejumlah tindakan kontroversial yang dilakukan oleh beberapa tokoh habib, termasuk Bahar bin Smith. Menurutnya, perilaku tersebut bisa menjadi pemicu bagi orang di luar agama Islam untuk menghina atau mengolok-olok Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembicaraannya di forum Rabithah Alawiyah, Gembul menjelaskan bahwa tindakan yang tidak pantas dapat merusak citra Islam dan menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat luas. Ia menekankan pentingnya bagi para habib untuk menunjukkan akhlak yang baik dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Nabi.
Guru Gembul berargumen bahwa tindakan kontroversial tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga dapat menimbulkan dampak lebih luas terhadap umat Islam secara keseluruhan. Oleh karena itu, dia menyerukan kepada semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertindak.
“Misalkan lihat saat orang Islam berdebat dengan (agama lain), dan orang-orang non-muslim selalu bawa-bawa itu, ‘lihat, buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya, kalau Bahar melakukan seperti itu, ya begitulah nabi-nya’. Itu ejekan terhadap kaum Muslimin, tapi orang non-muslim tak bisa disalahkan karena memang Bahar melakukan itu atas nama keturunan nabi,” tegasnya.
Respons Habib Bahar
Menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Guru Gembul, Bahar bin Smith mengingatkan agar pendapat tersebut tidak digeneralisasi kepada semua habib. Ia menekankan bahwa setiap individu memiliki karakter dan tindakan yang berbeda, sehingga tidak adil jika satu tindakan kontroversial dianggap mencerminkan keseluruhan kelompok.
“Kalau si Gembul menganggap cara ceramah saya menjadikan orang meragukan keturunan Nabi Muhammad SAW, maka seharusnya saya aja (yang disalahkan), jangan semua habib dikatakan (bukan keturunan Nabi Muhammad),” ujar Bahar di YouTube pribadinya, dilihat Rabu, 18 September 2024.
“Orang yang berakal ketika ada satu keranjang buah, lalu ada satu buah yang dianggap busuk, maka orang berakal hanya akan buang satu buah yang busuk itu, dia enggak akan buang semua dalam keranjang itu,” sambung Bahar.
Meskipun sering menjadi sorotan, Bahar bin Smith menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah pribadi dengan Guru Gembul. Dalam sebuah wawancara, ia memahami bahwa Gembul menyoroti dirinya karena gaya ceramahnya yang dinilai cukup kasar.
Bahar menjelaskan bahwa cara penyampaian yang tegas bukanlah representasi dari semua habib. Ia mengakui bahwa ada berbagai macam pendekatan dalam berdakwah, dan tidak semua tokoh agama memilih metode yang sama.
Ia berharap masyarakat dapat melihat keberagaman gaya dakwah yang ada, serta memahami bahwa setiap habib memiliki pendekatan masing-masing dalam menyampaikan pesan agama. Menurutnya, penting untuk tidak menghakimi seluruh kelompok berdasarkan perilaku individu.
( Sumber : viva.co.id )
