Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Kehormatan
Jakarta – Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menerima anugerah gelar profesor kehormatan di bidang pariwisata dan warisan budaya dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) di Samarkand, Uzbekistan, pada Sabtu, 22 September 2024. Penganugerahan ini menandai pengakuan internasional atas kontribusi Megawati dalam mempromosikan pariwisata dan pelestarian budaya.
Acara penyerahan gelar kehormatan berlangsung di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH dan dihadiri oleh civitas academica universitas tersebut. Momen bersejarah ini juga diwarnai dengan upacara kelulusan untuk mahasiswa program magister, menambahkan suasana meriah pada acara tersebut. Rektor Silk Road IUTCH, Aziz Abduhakimov, memimpin acara yang penuh makna ini.
Dalam sambutannya, Abduhakimov, yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan, menjelaskan bahwa gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bentuk sertifikat kepada Megawati. Ia menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam bidang pariwisata dan budaya, serta bagaimana pengalaman Megawati dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Penganugerahan ini tidak hanya mengakui prestasi Megawati, tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan dalam bidang pariwisata dan pelestarian budaya. Dengan gelar ini, Megawati diharapkan dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya di tingkat global.
“Pencapaian luar biasa Anda dalam membentuk identitas modern Indonesia dan kontribusi Anda terhadap hukum perdata, diplomasi, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, telah membuat Anda sangat dihormati tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia,” kata Abdulhakimov, dalam pidato sebelum pemberian gelar.
Ia menyatakan Megawati telah membuktikan diri sebagai pemimpin luar biasa yang juga dikenal karena keingintahuan intelektual, kerendahan hati, dan keterbukaan terhadap dialog. “Kontribusi global Anda jauh melampaui politik,” imbuhnya.
Aziz Abduhakimov, Rektor Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage, memberikan contoh konkret mengenai kontribusi Megawati Soekarnoputri di kancah internasional. Ia menyebutkan bahwa Megawati telah berperan sebagai pembicara utama di sejumlah pertemuan berpengaruh, termasuk Forum Budaya Dunia 2016, acara Memori Dunia UNESCO pada tahun 2018, Forum Perdamaian Dunia Ke-8 di tahun 2019, dan KTT Ekonomi dan Perubahan Iklim pada tahun 2022.
Mengingat dedikasinya yang luar biasa, Silk Road IUTCH memberikan penghargaan bergengsi kepada Megawati, sejalan dengan penghargaan serupa yang telah diberikan oleh berbagai universitas lain, seperti Universitas Pertahanan RI dan Institut Kesenian Seoul. Gelar ini mencerminkan pengakuan global terhadap kontribusi Megawati dalam mempromosikan budaya dan perdamaian di tingkat internasional.
Abduhakimov menekankan bahwa penghargaan ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga mencerminkan harapan untuk terus menginspirasi banyak orang dalam menjaga warisan budaya dan berkontribusi terhadap isu-isu global. Dengan penghargaan ini, diharapkan Megawati dapat terus berperan aktif dalam dialog dan kolaborasi internasional di masa depan.
“Sebagai bentuk pengakuan atas upaya Anda dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan, merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menganugerahkan gelar Profesor Kehormatan kepada Anda Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage,” ujar Abdulhakimov.
“Selamat atas penghargaan yang pantas Anda terima ini. Anda kini menjadi anggota komunitas akademis kami yang berharga, dan kami sangat merasa terhormat atas kehadiran Anda bersama kami,” sambungnya.
Aziz Abduhakimov mengajak semua pihak untuk mendoakan Megawati Soekarnoputri agar senantiasa diberi kesehatan, panjang umur, dan kebahagiaan. Dalam kesempatan tersebut, Abduhakimov menekankan pentingnya dukungan yang berkelanjutan dari keluarga dan orang-orang terkasih dalam hidup Megawati.
“Profesionalisme dan dedikasi Anda akan menginspirasi generasi mendatang. Semoga kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran selalu menyertai Anda dan keluarga,” kata Abduhakimov.
Kiprah Megawati
Dalam pidatonya, Aziz Abduhakimov menjelaskan secara mendalam tentang kontribusi Megawati Soekarnoputri selama menjabat di jajaran eksekutif Indonesia. Ia menegaskan bahwa Megawati telah memainkan peran penting dalam membawa Indonesia melewati masa-masa sulit, terutama setelah krisis yang melanda negara pada tahun 1998.
Abduhakimov juga mengungkapkan hubungan Megawati dengan ayahnya, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ia menekankan betapa pengaruh Soekarno terhadap Megawati membentuk pandangannya dan komitmennya terhadap bangsa.
“Merefleksikan masa lalu, kami mengenang ayah Anda, Presiden Soekarno, dan kontribusinya yang penting bagi politik dunia. Ia adalah tokoh pendiri gerakan nonblok dan advokat yang kuat untuk kemerdekaan dan kerja sama di antara negara-negara berkembang,” tuturnya
“Pada tahun 1956, saat berkunjung ke Samarkand, Presiden Soekarno menjadi pemimpin asing pertama yang berziarah ke makam Imam Al-Bukhari. Ia dengan senang hati menggambarkan orang-orang Uzbekistan sebagai ‘Jauh dari mata tetapi dekat di hati’. Kini, banyak orang Indonesia mengikuti jejaknya, mengunjungi Uzbekistan sebagai bagian dari wisata religi,” pungkas dia.
( Sumber : viva.co.id )